TOPMEDIA – Di tengah aksi unjuk rasa hingga anarkisme para demonstrans yang menuntut pembubaran DPR dan keadilan atas driver ojek online yang dilitas mobil Rantis Brimob beberapa waktu ini, Himpunan Peritel dan Penyewa
Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mendukung upaya pemerintah dalam menjamin keamanan masyarakat di pusat perbelanjaan.
Akse demonstrasi yang dilakukan masyarakat memang tengah masif, sebagai reaksi dari jalan buntu dan tak adanya respons dari pemerintah dan DPR terhadap aspirasi mereka.
Bahkan di beberapa kota demonstran membakar pos polisi, gedung DPRD, halte, Gedung Negara Grahadi hingga fasilitas umum lainnya. Hal ini menimbulkan keresahan masyarakat dan dapat mengganggu daya beli hingga aktivitas perekonomian.
Ketua Umum HIPPINDO Budihardjo Iduansjah, mengatakan mereka berharap semua pihak dapat menahan diri, mengutamakan keselamatan dan menjaga ketertiban bersama.
”HIPPINDO mendukung langkah pemerintah dalam menjamin keamanan masyarakat, termasuk pengamanan pusat perbelanjaan, obyek vital, serta kelancaran distribusi logistik dan barang kebutuhan pokok. Hal ini penting agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan tanpa gangguan.” katanya di Jakarta, Sabtu (30/8).
Pihak HIPPINDO meminta pemerintah agar memberikan penjagaan di pusat aktivitas publik, serta mendengar suara rakyat melalui dialog yang konstruktif.
Lebih dari itu, HIPPINDO menekankan pentingnya menjaga keberlangsungan sektor retail beserta ekosistemnya, yang melibatkan jutaan pekerja dan keluarga mereka, serta seluruh sektor lain yang menopang perekonomian bangsa.
”Dengan dialog, kebersamaan, dan langkah konkret menjaga ketenangan publik, kita dapat memperkuat persatuan nasional sekaligus memastikan roda ekonomi terus bergerak demi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” imbuhnya.
Seperti diketahui, sejumlah kelompok mahasiswa, di antaranya Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan BEM Universitas Indonesia (UI) berencana menggelar unjuk rasa di depan Markas Polda Metro Jaya pada Jumat siang (29/8).
Demonstrasi tersebut dilaksanakan menyusul kematian seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan akibat terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob pada Kamis (28/8) malam.
Tak hanya di Jakarta, aksi demonstras besar-besaran juga terjadi di berbagai daerah di Indonesia, seperti Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Bandung, Solo, dan daerah-daerah lain. (*)