TOPMEDIA-Laga panas El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona di Stadion Santiago Bernabéu pada 26 Oktober 2025 berakhir dengan ketegangan tinggi.
Insiden kericuhan antarpemain kedua tim nyaris berubah menjadi perkelahian massal, sebelum berhasil diredam oleh petugas keamanan dan aparat kepolisian yang sigap mengendalikan situasi di lapangan.
Ketegangan bermula setelah peluit panjang dibunyikan pada pertandingan yang berakhir 2-1 untuk kemenangan Real Madrid.
Beberapa pemain dari kedua kubu terlibat adu mulut yang berujung dorong-dorongan. Situasi semakin memanas ketika pemain Real Madrid, Vinícius Júnior, terlibat cekcok dengan pemain muda Barcelona, Lamine Yamal.
Melihat kondisi yang memanas, Raphinha, yang sebenarnya sedang cedera dan tidak bermain, turun ke lapangan untuk menenangkan rekan-rekannya.
Ia bersama Eric Garcia berupaya menahan pemain-pemain Barcelona agar tidak terpancing emosi, sementara petugas keamanan stadion bergerak cepat membentuk barikade untuk mencegah bentrokan lebih besar antara pemain kedua tim.
Kericuhan itu melibatkan sejumlah pemain seperti Éder Militão, Antonio Rüdiger, dan Jude Bellingham dari kubu Madrid.
Wasit pun mencatat tujuh kartu kuning dan satu kartu merah tambahan untuk kiper Andriy Lunin akibat bertindak agresif mendekati bangku cadangan lawan.
Koordinasi cepat antara ofisial pertandingan, kepolisian, dan pengamanan stadion menjadi kunci dalam mengendalikan situasi agar tidak meluas.
Insiden tersebut juga menjadi pengingat pentingnya sistem penanganan darurat di setiap laga besar untuk menjaga keamanan pemain dan penonton.
