TOPMEDIA – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menargetkan pengelolaan dana investasi sebesar Rp 750 triliun dalam lima tahun mendatang.
Dana tersebut berasal dari akumulasi dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang rata-rata mencapai Rp 150 triliun per tahun.
CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa dana ini akan digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui berbagai proyek strategis.
Rosan menjelaskan bahwa dana Rp 750 triliun tersebut berasal murni dari ekuitas internal tanpa melibatkan pinjaman.
“Kalau kita kali 5 berarti nilainya berapa, Rp 750 triliun. Itu dalam 5 tahun ke depan yang kita bisa investasikan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa potensi dana bisa meningkat signifikan jika Danantara memutuskan untuk melakukan leverage atau mencari pinjaman tambahan.
“Kalau cari pinjaman saya bisa kalikan 5. Kalau kali 5 nilainya cukup sangat signifikan,” kata Rosan.
Rosan juga menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam menjalankan strategi investasi.
“Keberadaan Danantara ini kami ingin mengajak dunia usaha, private sektor untuk sama-sama berkembang dengan kami. Kita mengajak dunia usaha untuk investasi bareng-bareng,” ujarnya.
Sejak 21 Maret 2025, seluruh BUMN yang berjumlah 844 perusahaan resmi dialihkan pengelolaannya dari Kementerian BUMN ke BPI Danantara, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang BUMN.
Transformasi pengelolaan BUMN melalui BPI Danantara menjadi langkah strategis pemerintah dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional.
Dengan potensi investasi sebesar Rp 750 triliun, Danantara diharapkan mampu mendorong penciptaan lapangan kerja, mempercepat pembangunan infrastruktur, dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.
Rosan Roeslani menegaskan bahwa keberhasilan Danantara tidak dapat dicapai secara mandiri, melainkan melalui sinergi dengan pelaku usaha dan sektor swasta.
“Dengan adanya investasi yang kita lakukan, itu bisa meningkatkan lapangan pekerjaan. Karena lapangan pekerjaan ini salah satu pekerjaan rumah kita bersama,” tutupnya. (*)