TOPMEDIA – Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menyatakan keinginan negaranya untuk menjadi anggota penuh ASEAN. Langkah ini disebutnya sebagai bentuk komitmen Brasil dalam memperkuat hubungan dan kerja sama dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
“Brasil sedang berupaya untuk menjadi anggota penuh ASEAN. Kami memiliki banyak kesamaan dengan negara-negara ASEAN, dan kami ingin menjadi bagian utuh dari komunitas ini,” ujar Lula dalam konferensi pers di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat (24/10).
Pernyataan tersebut menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya seorang presiden Brasil akan hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-46 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 26–28 Oktober mendatang. Kehadiran Lula merupakan hasil undangan langsung dari Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn.
Lula mengatakan, partisipasinya di forum ASEAN menjadi kesempatan penting untuk memahami lebih dalam mekanisme kerja sama kawasan, terutama di bidang ekonomi. Ia menegaskan bahwa Brasil saat ini tengah menikmati kinerja ekonomi yang positif dengan pertumbuhan lebih dari 3 persen selama dua tahun berturut-turut—angka yang terakhir kali dicapai pada 2010.
“Momentum ini ingin kami manfaatkan untuk menarik lebih banyak investasi asing sekaligus memperluas investasi Brasil ke luar negeri, termasuk ke negara-negara ASEAN,” tutur Lula. “Saya terus melakukan perjalanan untuk meningkatkan neraca perdagangan, pendapatan dolar, dan investasi Brasil di kancah global.”
Meski begitu, keanggotaan penuh ASEAN sejauh ini masih terbatas bagi negara-negara di Asia Tenggara. ASEAN kini beranggotakan 10 negara: Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Papua Nugini saat ini berstatus sebagai pengamat dan telah menyampaikan minat untuk bergabung sebagai anggota tetap.
Brasil sendiri sudah memiliki rekam jejak kerja sama yang panjang dengan ASEAN. Negeri Samba itu menandatangani Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC) pada 2011, menjadi negara Amerika Latin pertama yang melakukannya. Pada 2022, Brasil juga resmi mendapat status Mitra Dialog Sektoral ASEAN, sekaligus menjadi yang pertama dari kawasan Amerika Latin.
Setahun kemudian, pada 2023, Brasil mendirikan Misi Brasil untuk ASEAN—menjadikannya satu-satunya Mitra Dialog Sektoral yang memiliki perwakilan diplomatik khusus untuk ASEAN hingga saat ini.
Langkah-langkah tersebut menegaskan keseriusan Brasil dalam mempererat hubungan lintas benua, dan ambisi Presiden Lula kali ini menunjukkan bahwa kerja sama Asia Tenggara–Amerika Latin kian berpotensi berkembang di masa depan.(*)



















