Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
FAMILY BUSINESSES

Bisnis Keluarga dan Skandal Money Laundering (TPPU) (3): Sorotan Media, Retaknya Keluarga

20
×

Bisnis Keluarga dan Skandal Money Laundering (TPPU) (3): Sorotan Media, Retaknya Keluarga

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi rapat keluarga Brajantara. (Foto: AI/Gemini)
toplegal

PAGI itu, nama keluarga kami terpampang di halaman depan koran nasional.

Judulnya mencolok: “Dugaan Pencucian Uang Seret Anggota DPR dan Kontraktor Besar.”

ROYALTI MUSIK

Foto Papa terpampang jelas, lengkap dengan logo Brajantara Construction di belakangnya. Rasanya jantungku berhenti berdetak.

Mama duduk di ruang tamu sambil menatap koran itu lama. Tangannya gemetar, air matanya jatuh begitu saja.

“Aku sudah bilang, jangan campurkan politik dengan bisnis, tapi Papa kalian terlalu keras kepala.” Suaranya lirih, penuh luka.

Di kantor, wartawan mengepung pintu masuk. Mikrofon dan kamera diarahkan ke setiap orang yang keluar masuk gedung.

Bram, yang berusaha menenangkan suasana, justru disorot pertanyaan tajam.

“Benarkah Brajantara menerima dana gelap dari proyek pemerintah?”

Baca Juga:  Drama Tes DNA Hancurkan Bisnis Keluarga (1): Datangnya Orang Ketiga

“Apakah keluarga Anda terlibat pencucian uang?”

Suasana semakin kacau ketika aparat resmi mengumumkan penyelidikan awal. Rekening perusahaan mulai diperiksa, beberapa transaksi ditandai sebagai mencurigakan.

Bruno menepuk meja rapat dengan keras. “Ini gila! Kalau rekening dibekukan, proyek jalan tol bisa berhenti total. Puluhan karyawan akan kehilangan pekerjaan!”

Papa menatapnya dingin. “Tenang saja. Semua ini hanya permainan politik. Mereka tidak akan berani menjatuhkan Papa.”

Aku, Brina, akhirnya tak bisa menahan diri. “Pa, ini bukan lagi soal politik. Ini soal hukum! UU No. 8 Tahun 2010 jelas melarang aliran dana tanpa asal-usul yang sah. Kalau aparat menemukan bukti, kita semua bisa terseret.”

Suasana rapat keluarga pecah. Bram ingin segera mengambil langkah hukum dengan membuka audit internal, Bruno masih bertahan di sisi Papa, sementara Broto terdiam tapi jelas wajahnya penuh ketakutan. Mama hanya menunduk, matanya basah.

Baca Juga:  Bisnis Keluarga dan Skandal Money Laundering (TPPU) (4): Runtuhnya Kepercayaan

Hari itu aku sadar, bukan hanya bisnis kami yang sedang disorot, tapi juga keluarga kami yang mulai pecah di dalam.

Media, aparat, dan politik telah berhasil menyusup ke ruang paling rapuh dalam hidup kami, yakni meja makan keluarga Brajantara.

(Bersambung) 

TEMANISHA.COM