TOPMEDIA – Pemerintah Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,67% pada kuartal IV 2025, melampaui prediksi sejumlah lembaga internasional.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut capaian ini tidak lepas dari paket stimulus fiskal yang telah disuntikkan ke sistem keuangan nasional, termasuk penempatan dana sebesar Rp 200 triliun ke bank-bank Himbara.
Menurut Purbaya, pemulihan ekonomi mulai terlihat dari peningkatan konsumsi masyarakat yang mencapai 75,1% pada September 2025.
“Sudah ada perbaikan konsumsi masyarakat di September. Kita mulai inject ke sistem, uangnya September,” ujarnya dalam konferensi pers APBNKita di Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025).
Optimisme Pemerintah dan Proyeksi Global
Purbaya juga menanggapi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh World Bank yang diperkirakan tidak mencapai 5% tahun ini.
Ia menilai bahwa dengan tambahan stimulus yang akan diumumkan pemerintah, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV bisa lebih tinggi dari estimasi lembaga internasional tersebut.
“Hitungan World Bank katanya 5,5% tanpa stimulus tambahan. Tapi kalau kita tambahkan stimulus, bisa 5,67% atau sedikit lebih,” jelas Purbaya.
Ia menekankan bahwa arah ekonomi Indonesia sudah menunjukkan tren positif dan momentum ini harus dijaga agar berkelanjutan.
Optimisme pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2025 mencerminkan keyakinan bahwa kebijakan fiskal yang tepat dapat mendorong pemulihan yang lebih kuat.
Dengan dukungan stimulus Rp 200 triliun dan peningkatan konsumsi masyarakat, Indonesia diharapkan mampu menjaga momentum pertumbuhan di tengah tantangan global.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pemerintah akan terus mengawal arah kebijakan ekonomi agar tetap progresif. “Kita sudah bergerak ke arah yang lebih bagus dibanding sebelumnya,” pungkasnya. (*)