Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
EDUTECH

Benarkah AI Deep Fake Makan Korban, Kali Ini Menteri Keuangan?

9
×

Benarkah AI Deep Fake Makan Korban, Kali Ini Menteri Keuangan?

Sebarkan artikel ini
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani (Foto: Setneg RI)
toplegal

TOPMEDIA – Kecerdasan buatan (AI) sepertinya memakan korban. Kali ini teknologi itu digunakan untuk seorang pejabat negara, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Video potongan yang viral menyebut “Guru Beban Negara” beredar luas dan memantik reaksi banyak orang, hingga lembaga guru tak sedikit angkat suara menyesalkan pernyataan tersebut.

TOP LEGAL PRO

Potongan video pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut ‘guru beban negara’ diviralkan di media sosial.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pun pasang badan. Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjantoro mengatakan potongan video tersebut dipastikan tidak benar alias hoax.

“Video ini merupakan hasil deepfake dari AI,” ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjanto.

Baca Juga:  TOP Legal Group Hadirkan Aplikasi Digital, Solusi Legalitas Bagi Pebisnis

Saat itu, Sri Mulyani sedang menghadiri Forum Konvensi Sains, Teknologi dan Industri Indonesia di ITB pada 7 Agustus 2025.

“Potongan video yang menampilkan seolah-olah Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan guru adalah beban negara itu HOAX. Faktanya, Menteri Keuangan tidak pernah menyatakan bahwa guru adalah beban negara,” kata Deni seperti dilansir dari detikFinance, Selasa (19/8/2025).

Sri Mulyani awalnya menceritakan banyaknya keluhan kecilnya gaji guru dan dosen di Indonesia dari sosial media. Sri Mulyani kemudian mengatakan persoalan itu menjadi tantangan bagi keuangan negara.

“Banyak di media sosial saya selalu mengatakan, menjadi dosen atau menjadi guru tidak dihargai karena gajinya nggak besar, ini salah satu tantangan bagi keuangan negara,” kata Sri Mulyani.

Baca Juga:  Kebun Raya Mangrove Surabaya Rayakan HUT ke-2, Ukir Prestasi Internasional dan Fokus pada Pengurangan Emisi Karbon

Menurut Menteri alumni UI Permasalahan ini memunculkan tanda tanya besar, apakah seluruh beban pembiayaan guru dan dosen ditanggung oleh anggaran negara atau bisa dibantu melalui partisipasi masyarakat.

Hanya saja ia tidak menjelaskan lebih lanjut bentuk partisipasi yang dimaksud.

“Apakah semuanya harus keuangan negara ataukah ada partisipasi dari masyarakat,” katanya.

Pernyataan tersebut memunculkan persepsi liar dari publik. Saat dimintai konfirmasi langsung usai rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Bendahara Negara itu memilih diam seribu bahasa dan tidak mengklarifikasi apapun terkait pernyataannya soal gaji guru dan dosen yang viral tersebut. (*)

TEMANISHA.COM