Scroll untuk baca artikel
TOP Legal Open House
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
TOP NEWS

Banyaknya Bencana di Tanah Air, DPR RI Usulkan Pembentukan Lembaga yang Menangani Bencana

×

Banyaknya Bencana di Tanah Air, DPR RI Usulkan Pembentukan Lembaga yang Menangani Bencana

Sebarkan artikel ini
Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto. (Foto: Dok. Suara.id)
toplegal

TOPMEDIA – Utut Adianto, Legislator sekaligus Ketua Komisi I DPR RI, menyampaikan duka cita mendalam atas bencana di Aceh, Sumatera Utara hingga Sumatera Barat.

Kemudian, politisi asal PDI-P ini mengusulkan ke depannya ada kementerian yang fokus menangani bencana di Tanah Air.

HALAL BERKAH

Utut menyampaikan usulan itu saat Rapat Kerja dengan Menkomdigi RI Meutya Hafid, di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/12/2025). Ia menyebut korban bencana di utara Pulau Sumatera hampir mencapai 1.000 jiwa.

“Dari pimpinan komisi, kita lupa tadi kita semua ikut berduka atas situasi nasional. Jadi sudah hampir 1.000 yang wafat, yang hilang mungkin potensi juga masih besar,” kata Utut dalam rapat.

Baca Juga:  Vest Verrel Jadi Sorotan Netizen saat Sambangi Korban Banjir Bandang di Sumbar

Longsor di Banjarnegara yang menelan korban jiwa sebanyak 17 orang itu disampaikan Utut juga.

“Di Jateng di Dapil (daerah pemilihan) kami sesungguhnya sama, Bu, di Banjarnegara, Dapil saya yang wafat 17, yang belum ketemu 11. Tapi ini awalannya dari Majenang di Cilacap,” ungkapnya.

Didasari hal itu, Utut mengusulkan perlunya ada Menteri Penanggulangan Bencana. Ia berharap masukan itu bisa disampaikan Menkomdigi Meutya Hafid ke Presiden RI Prabowo Subianto.

“Artinya memang ke depan ini, mungkin kalau Ibu bisa ngomong sama Pak Presiden, ada perlunya juga disampaikan mungkin sudah adanya menteri bencana, penanggulangan bencana. Jadi ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir, Dirjen Angin Topan, dan dirjen satu lagi apa gitu,” ujarnya.

Baca Juga:  Bisnis Keluarga dan Skandal Money Laundering (TPPU) (6): Jerat Hukum TPPU

Utut menegaskan APBN RI tak kuat untuk menanggulangi bencana tersebut. “Karena kalau angkanya sekarang ini APBN jelas nggak kuat, karena APBN itu konsepnya belanja bukan menabung. Sementara ini kan hanya keluar, pada saat keluar,” imbuhnya. (*)

TEMANISHA.COM