TOPMEDIA-Asosiasi Tenis Profesional (ATP) resmi mengumumkan peluncuran turnamen Masters 1000 baru di Arab Saudi, Kamis (24/10).
Turnamen bergengsi ini akan menjadi bagian dari kalender resmi ATP dan dijadwalkan memulai debutnya paling cepat pada tahun 2028.
Gelaran ini merupakan hasil kerja sama ATP dengan SURJ Sports Investments, bagian dari Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi lembaga investasi negara yang kini semakin aktif berperan di dunia olahraga global.
Saat ini, Arab Saudi juga menjadi tuan rumah WTA Finals dan ATP Next Gen Finals, yang menunjukkan ambisi besar negara tersebut dalam memajukan olahraga tenis.
Ketua ATP, Andrea Gaudenzi, menyebut peluncuran turnamen baru ini sebagai “momen bersejarah dan membanggakan” bagi dunia tenis profesional.
“Turnamen ini merupakan hasil dari perjalanan panjang. Arab Saudi telah menunjukkan komitmen kuat terhadap perkembangan tenis, tidak hanya di level profesional, tetapi juga dalam memperluas partisipasi di berbagai tingkatan,” ujar Gaudenzi seperti dilansir ESPB.
“Kami yakin para penggemar dan pemain akan terkesan dengan pengalaman baru ini,” katanya.
Turnamen tersebut akan menjadi Masters ke-10 di kalender ATP kategori turnamen tertinggi di bawah Grand Slam sekaligus yang pertama sejak sistem Masters 1000 diperkenalkan pada tahun 1990.
Namun, ATP belum mengumumkan kota dan lokasi penyelenggaraan pastinya di Arab Saudi.
PIF, lembaga yang juga menjadi sponsor utama untuk peringkat dunia ATP dan WTA, telah memperluas pengaruhnya di berbagai ajang olahraga besar, termasuk turnamen Indian Wells dan Madrid Open.
Selain itu, PIF juga mendukung program cuti hamil WTA yang baru diluncurkan.
Meski demikian, langkah ekspansi Arab Saudi di dunia olahraga tetap menuai kritik.
Sejumlah pihak menyoroti catatan pelanggaran hak asasi manusia di negara tersebut dan menilai upaya investasi besar-besaran ini sebagai bentuk “sportswashing” atau pencitraan melalui olahraga.
Sebelumnya, legenda tenis Chris Evert dan Martina Navratilova sempat mengkritik keputusan WTA menggelar turnamen final di Arab Saudi, menyebutnya sebagai langkah “kemunduran, bukan kemajuan” dalam opini yang dimuat di The Washington Post pada 2024.
Hingga kini, jadwal pasti dan format turnamen baru itu masih dalam tahap pembahasan.
Penambahan satu turnamen Masters wajib lagi ke kalender ATP diperkirakan akan menimbulkan berbagai tanggapan, mengingat beberapa pemain seperti Carlos Alcaraz, Taylor Fritz, Iga Swiatek, dan Coco Gauff sebelumnya telah menyoroti padatnya jadwal tur tenis dunia.
