Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
EDUTECH

Atasi Krisis Mental Mahasiswa, Universitas Ciputra Libatkan Peran Orang Tua Lewat Parent Gathering

29
×

Atasi Krisis Mental Mahasiswa, Universitas Ciputra Libatkan Peran Orang Tua Lewat Parent Gathering

Sebarkan artikel ini
PENTING: Psikolog Astrid Regina Sapiie saat menjelaskan peran orang tua dalam perkembangan anak saat masuk di dunia kampus. (Foto: istimewa)
toplegal

TOPMEDIA – Menghadapi tantangan kesehatan mental yang semakin umum di kalangan mahasiswa, Universitas Ciputra (UC) Surabaya mengambil langkah proaktif dengan menggelar Parent Gathering pada Jumat (22/8).

Acara yang dihadiri oleh orang tua dari 1.300 mahasiswa baru ini bertujuan untuk melibatkan peran keluarga dalam mendukung kesejahteraan mental anak.

TOP LEGAL PRO

Acara ini menghadirkan psikolog Astrid Regina Sapiie, yang menekankan pentingnya bagi orang tua untuk memahami karakteristik Generasi Z serta mengenali potensi anak.

Pemahaman ini krusial agar orang tua bisa memberikan dukungan yang tepat saat anak memasuki fase emerging adulthood, yaitu masa transisi dari remaja menuju dewasa muda. Fase ini, menurut data, seringkali diiringi tekanan psikologis, kecemasan, dan depresi.

Baca Juga:  Pemkot Surabaya Integrasikan Bus Trans Jatim dengan Moda Transportasi Lain Tanpa Matikan Trayek Lama

Trianggoro Wiradinata, Vice Rector for Student Affairs, Employability, and Industry Collaboration Universitas Ciputra, menegaskan bahwa kesuksesan mahasiswa tidak hanya bergantung pada proses belajar di kelas, tetapi juga pada dukungan dari orang tua.

“Kami percaya bahwa mahasiswa tidak bisa berjalan sendiri dalam menghadapi transisi menuju kedewasaan. Orang tua memiliki peran strategis dalam menjaga kesehatan mental anak, mendukung proses adaptasi, dan menjadi mitra kampus dalam membentuk karakter,” ujar Trianggoro.

Selain memberikan pemahaman tentang Generasi Z dan tips mendampingi anak, acara ini juga memperkenalkan layanan Student Welfare UC yang siap membantu mahasiswa secara akademik maupun non-akademik.

Langkah ini juga menjadi komitmen kampus untuk memastikan mahasiswa baru siap melewati fase penting ini dengan baik, baik secara akademik maupun pribadi.

Baca Juga:  Inilah Enam Inovasi Digital dari Pemenang Astranauts 2025

Antusiasme dan rasa lega dirasakan oleh para orang tua yang hadir, salah satunya Erwien Ferdianto. Ia mengaku kini lebih yakin setelah mendapatkan pemahaman tentang dukungan yang disiapkan UC.

“Rasa takut bahwa anak kita tidak bisa perform dengan baik dan bisa mengikuti proses perkuliahan sudah hilang dengan pemaparan bentuk dukungan yang disiapkan UC,” kata Erwien.

Ia juga menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan kampus demi mendukung proses perkuliahan anaknya.

Pentingnya peran orang tua dan dukungan kampus dalam hal ini tak lepas dari kejadian tragis tahun lalu, di mana seorang mahasiswi UC meninggal dunia setelah melompat dari lantai 22 gedung kampus.

Kejadian tersebut menjadi pengingat bagi semua pihak akan urgensi penanganan isu kesehatan mental di lingkungan pendidikan tinggi. (*)

TEMANISHA.COM