TOPMEDIA – Kerusuhan besar-besaran yang mengguncang Nepal, yang menyebabkan jatuhnya korban sipil dan lengsernya Perdana Menteri, memicu pemulangan warga negara Indonesia (WNI) secara bertahap. Kementerian Luar Negeri mengonfirmasi bahwa proses evakuasi telah berjalan lancar, dan seluruh WNI yang ingin pulang dalam kondisi aman. Menurut Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, total ada 134 WNI di Nepal. Dari jumlah tersebut, 56 orang merupakan warga yang menetap, sementara 78 lainnya sedang berada di sana untuk keperluan kunjungan, seperti wisata atau konferensi.
Proses Evakuasi yang Terencana
Pemerintah Indonesia langsung bertindak cepat setelah Bandara Internasional Kathmandu dibuka kembali. Gelombang pertama pemulangan WNI dimulai pada 11 September, tiga hari setelah demonstrasi memuncak. Pada hari itu, 18 WNI berhasil dipulangkan. Sehari berikutnya 22 orang menyusul. Dan pada 13 September terdapat dua penerbangan yang membawa 17 WNI. Jadi total sudah 57 WNi yang dipulangkan ke tanah air. Rencana sisanya sebanyak 21 WNI, akan dijadwalkan pada 15,17, dan 18 September mendatang.
KBRI Siaga Melindungi WNI
Sementara masih ada 56 WNI yang memilih untuk menetap di Nepal dipastikan dalam kondisi baik. Judha Nugraha menegaskan tidak ada satu pun WNI yang menjadi korban kerusuhan. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dhaka, Bangladesh, terus siaga dan memberikan perlindungan penuh bagi mereka yang memilih bertahan, memastikan keselamatan mereka tetap terjamin di tengah situasi yang belum sepenuhnya stabil.
Langkah cepat pemerintah dan KBRI ini menunjukkan komitmen kuat dalam melindungi setiap WNI di luar negeri, terutama saat menghadapi kondisi darurat. (*)