Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
ENTREPRENEURSHIP

AI Ciptakan Miliarder Baru, Kekayaan Pendiri Alphabet Tembus Rp915 Triliun dalam 3 Bulan

32
×

AI Ciptakan Miliarder Baru, Kekayaan Pendiri Alphabet Tembus Rp915 Triliun dalam 3 Bulan

Sebarkan artikel ini
toplegal

TOMPMEDIA – Dalam waktu kurang dari tiga bulan, dua pendiri Alphabet Inc., Larry Page dan Sergey Brin, mencatat kenaikan kekayaan yang luar biasa, lebih dari USD 55 miliar atau sekitar Rp915 triliun. Lonjakan ini menempatkan mereka sebagai dua orang dengan peningkatan kekayaan tercepat kedua di dunia tahun 2025, tepat di bawah pendiri Oracle, Larry Ellison.

Berdasarkan Bloomberg Billionaires Index, kekayaan pribadi Larry Page kini mencapai sekitar USD 234 miliar, sementara Sergey Brin berada di angka USD 219 miliar. Secara kolektif, harta keduanya hampir menyentuh USD 453 miliar, mendekati kekayaan Elon Musk yang mencapai USD 466 miliar.

HALAL BERKAH

Kenaikan fantastis ini tak lepas dari reli saham Alphabet yang melonjak lebih dari 40 persen sejak Juli, menembus rekor di atas USD 270 per saham. Lonjakan saham terjadi setelah pengadilan antimonopoli AS memutuskan bahwa Google tidak diwajibkan menjual peramban Chrome maupun sistem operasi Android, putusan yang disambut positif oleh investor.

Baca Juga:  Emak-Emak Akseptor KB di Surabaya Unjuk Gigi, Produk UMKM Laris Manis di Mal

Selain itu, kemitraan strategis Alphabet dengan perusahaan AI rintisan Anthropic turut memperkuat keyakinan pasar bahwa Google tetap menjadi pemain utama dalam perlombaan kecerdasan buatan global. “Kinerja saham Alphabet mencerminkan bagaimana AI kini menjadi katalis baru dalam menciptakan nilai pasar dan kekayaan pribadi di sektor teknologi,” seperti dimuat Bloomberg.

Page dan Brin masih memegang sekitar 6 persen saham Alphabet, yang kini bernilai lebih dari USD 3,3 triliun. Fenomena serupa juga terjadi di perusahaan teknologi lain seperti Oracle, Nvidia, dan Meta, di mana lonjakan valuasi perusahaan langsung mendongkrak kekayaan para pendirinya. CEO Meta, Mark Zuckerberg, misalnya, turut mencatat kenaikan kekayaan sebesar USD 56,8 miliar pada periode yang sama.

Baca Juga:  Buka Sewa Sepatu Adidas, Surya Adi Meraup Untung dari Tren Casual yang Marak

Tren ini menegaskan pergeseran pusat kekuatan ekonomi global menuju sektor teknologi dan kecerdasan buatan. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan berbasis AI telah menciptakan generasi baru miliarder teknologi dengan pertumbuhan kekayaan yang jauh melampaui sektor konvensional.

Namun, di balik kemegahan angka tersebut, para analis memperingatkan bahaya konsentrasi kekayaan ekstrem di tangan segelintir elite teknologi. “Sepuluh orang terkaya dunia telah menambah kekayaan gabungan lebih dari USD 500 miliar tahun ini, terutama akibat lonjakan saham perusahaan AI,” tulis Business Insider dalam analisis terpisah.

Fenomena ini menunjukkan bahwa ledakan AI bukan hanya mengubah peta industri teknologi, tetapi juga mempercepat ketimpangan ekonomi global. Di satu sisi, para pendiri raksasa digital menikmati pertumbuhan kekayaan eksponensial; di sisi lain, jutaan pekerja di berbagai negara menghadapi stagnasi pendapatan dan ancaman otomatisasi pekerjaan.

Baca Juga:  Seberapa Besar Peran E-Commerce dalam Mendorong Perkembangan Usaha di Indonesia?

Kisah Larry Page dan Sergey Brin pun menjadi cermin perubahan ekonomi dunia, bahwa kecerdasan buatan kini bukan sekadar inovasi teknologi, melainkan mesin baru pembentuk ketimpangan global.

Dalam dunia yang semakin didominasi segelintir raksasa digital, pertanyaan penting yang muncul bukan lagi siapa yang paling kaya, melainkan seberapa siap dunia menghadapi dampak sosial dari kekayaan yang terkonsentrasi di tangan sangat sedikit orang. (*)

TEMANISHA.COM