TOPMEDIA – Sering banget Hp kamu tiba-tiba lemot atau storage-nya penuh padahal kamu jarang download aneh-aneh? Mungkin kamu pikir penyebabnya adalah foto atau video lama yang menumpuk. Padahal, biang kerok yang sering terlupakan adalah sampah cache yang diam-diam menggunung di beberapa aplikasi favoritmu.
Cache sendiri adalah data sementara yang disimpan aplikasi untuk mempercepat proses loading saat kamu menggunakannya kembali. Sayangnya, seiring waktu, tumpukan cache ini bisa membengkak drastis, memakan memori internal HP kamu, dan akhirnya bikin performa gawai jadi berat dan ngadat. Membersihkan cache secara rutin adalah skill wajib anak muda zaman sekarang yang ingin HP-nya tetap sat set tanpa harus ganti perangkat baru.
Berikut adalah empat aplikasi utama yang dikenal menyimpan cache paling besar dan harus segera kamu cek serta bersihkan secara berkala.
1. TikTok
Tidak heran jika aplikasi satu ini menduduki posisi teratas. Sebagai platform berbasis video pendek yang terus-menerus menampilkan konten baru tanpa henti, TikTok menyimpan cache dalam jumlah masif. Setiap video yang kamu tonton, bahkan yang kamu scroll sekilas, akan disimpan sementara sebagai cache.
Saat kamu scrolling selama berjam-jam, cache yang terkumpul bisa mencapai gigabyte (GB). Meskipun cache ini membantu video loading lebih cepat saat kamu membuka aplikasi, jumlahnya yang besar justru bisa menjadi beban. Membersihkan cache di TikTok adalah langkah krusial. Biasanya, opsi pembersihan ini tersedia langsung di menu pengaturan aplikasi di bagian Clear Cache.
2. WhatsApp
Meskipun fokus utama WhatsApp adalah pesan teks, kenyataannya aplikasi ini adalah lumbung media. Setiap foto, video, voice note, dan GIF yang dikirim di grup atau personal chat secara otomatis terunduh (default pengaturan) dan tersimpan di memori HP kamu.
Selain media yang terunduh di folder galeri, WhatsApp juga menyimpan cache yang signifikan untuk riwayat chat dan pratinjau media. Jika kamu berada di banyak grup aktif, bayangkan berapa banyak data yang tersimpan setiap hari. Bersihkan cache WhatsApp dan pastikan kamu mengatur ulang opsi Auto-Download media hanya menggunakan Wi-Fi, atau lebih baik, matikan sama sekali agar kamu bisa memilih media mana yang benar-benar penting untuk disimpan.
3. Spotify
Aplikasi streaming musik seperti Spotify, JOOX, atau Apple Music seringkali menyimpan cache yang sangat besar, terutama jika kamu sering menggunakan fitur Download atau Offline Listening. Tujuannya agar kamu bisa mendengarkan lagu tanpa koneksi internet.
Setiap kali kamu memutar lagu, data lagu tersebut tersimpan sebagai cache. Jika kamu rajin membuat playlist untuk mode offline, data yang tersimpan bisa sangat membebani storage. Solusinya, selain membersihkan cache aplikasi, kamu juga harus rutin mengecek dan menghapus playlist yang sudah jarang didengarkan. Di pengaturan aplikasi, biasanya terdapat opsi untuk mengelola atau menghapus semua download musik offline.
4. Chrome
Setiap kali kamu menjelajah internet, baik menggunakan Google Chrome, Mozilla Firefox, atau Safari, browser tersebut menyimpan data situs yang kamu kunjungi—mulai dari gambar, font, hingga cookie—sebagai cache.
Meskipun cache ini dimaksudkan untuk membuat situs yang pernah kamu kunjungi loading lebih cepat saat dibuka lagi, jika kamu aktif di banyak website, tumpukan cache ini akan cepat membengkak. Dampaknya, browser jadi lambat dan HP terasa panas saat digunakan. Pastikan kamu rutin masuk ke pengaturan browser (biasanya di bagian Privasi dan Keamanan) untuk menghapus Cache dan Cookies.
Membiarkan cache menumpuk sama saja dengan membiarkan performa HP kamu menurun drastis. Dengan rutin membersihkan empat aplikasi ini, kamu bukan hanya mendapatkan kembali ruang penyimpanan, tetapi juga menjaga performa smartphone agar tetap lancar dan gesit saat kamu pakai untuk multitasking atau main game.
(Respatih)



















