Scroll untuk baca artikel
TOP Legal Open House
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
LIFESTYLE

Kartolo, Legenda Ludruk yang Tak Lekang oleh Waktu

×

Kartolo, Legenda Ludruk yang Tak Lekang oleh Waktu

Sebarkan artikel ini
Cak Kartolo muda bersama rekan-rekan seangkatannya. IG:cakkartolochannel
toplegal

TOPMEDIA- Akun Instagram @cakkartolochannel mendadak ramai diserbu ratusan warganet setelah mengunggah beberapa foto lawas masa muda sang maestro.

Dengan caption jenaka khasnya, “nemu foto-foto zaman biyen, lek tak delok-delok nom’an ku ngganteng, necis yo… nek jare arek saiki ngono kece,” unggahan tersebut langsung mencuri perhatian publik.

HALAL BERKAH

Warganet tak hanya menertawakan gaya bercandanya, tetapi juga bernostalgia menikmati perjalanan panjang seorang seniman yang namanya begitu melekat di benak masyarakat Jawa Timur: Cak Kartolo.

Dalam unggahan itu, terlihat Kartolo muda berdiri bersama para seniman ludruk seangkatannya, seperti almarhum Sapari dan Sokran.

Ada pula foto dirinya bersama sang istri, Ning Tini, serta mertuanya, almarhum Basman, salah satu tokoh ludruk legendaris.

Deretan foto tersebut seolah membuka kembali lembaran panjang perjalanan seni seorang maestro yang hingga kini tetap aktif berkarya, bahkan di usia senjanya.

Jejak Panjang Seorang Maestro Ludruk

Nama Kartolo bukan sekadar populer; ia adalah ikon ludruk Jawa Timur. Seniman kelahiran Surabaya ini mengawali kariernya sejak masih sangat muda.

Kemampuan komedinya, gaya khas dalam memerankan tokoh-tokoh jenaka, serta cara penyampaian dialog yang luwes membuatnya cepat mendapat tempat di hati penonton.

Ludruk, sebagai seni pertunjukan tradisional Jawa Timur yang menggabungkan drama, tari, musik, dan humor, menemukan salah satu tokoh paling menonjolnya dalam diri Kartolo.

Baca Juga:  Surabaya Jadi Etalase Seni Rupa Lewat Gelaran ARTSUBS 2025

Bersama kelompok ludruk besar seperti Ludruk Marhaen, Ludruk Irama Budaya, dan berbagai grup lainnya, Kartolo mencetak banyak karya yang hingga kini masih dikenang.

Pada era keemasan ludruk, Kartolo tampil hampir setiap malam di panggung-panggung rakyat.

Gaya lawaknya yang spontan, mimik wajahnya yang unik, serta interaksinya dengan pemain lain membuat banyak pertunjukan menjadi legendaris.

Ia bukan sekadar pelawak; ia adalah penghidup panggung yang mampu membuat suasana ramai dalam hitungan detik.

Cinta pada Ludruk yang Tak Pernah Pudar

Di saat banyak seniman memilih vakum atau beralih profesi ketika dunia pertunjukan tradisional mulai surut, Kartolo tetap bertahan. Ia masih tampil dari panggung ke panggung, baik dalam acara rakyat, hajatan, maupun produksi seni yang dibuat komunitas.

Bahkan ketika ludruk mengalami tantangan zaman—dari persaingan hiburan modern hingga kurangnya regenerasi—Kartolo tetap menunjukkan dedikasi luar biasa. Ia terlibat dalam berbagai upaya untuk menjaga napas seni ludruk agar tak hilang ditelan perkembangan zaman.

Tak hanya di panggung ludruk, Kartolo juga merambah dunia hiburan modern. Ia muncul dalam sinetron lokal, program komedi televisi, hingga konten YouTube yang digarap secara profesional.

Meski medium berubah, karakter khasnya tidak pernah luntur. Humor Jawa Timurnya tetap kuat, spontan, dan autentik.

Baca Juga:  “Tidak Ada Orang Ketiga” : Hamish Daud Tegas Bantah Isu dengan Sabrina Alatas

Didukung Keluarga Seniman

Kehidupan seni Kartolo tidak bisa dipisahkan dari dukungan keluarganya. Istrinya, Ning Tini, merupakan penari dan pemain ludruk yang juga sangat dihormati.

Sementara mertuanya, Basman, dikenal sebagai salah satu tokoh besar ludruk yang telah mengangkat seni tradisional ini hingga dikenal masyarakat luas.

Berkumpulnya nama-nama besar seni tradisional dalam satu keluarga membuat perjalanan seni Kartolo semakin kaya. Pengaruh dan pengalaman para senior inilah yang membentuk kualitas seni Kartolo hingga menjadi salah satu maestro terbesar ludruk sepanjang masa.

Dari Panggung ke Media Sosial

Meski telah mencapai usia lanjut, Kartolo tidak tertinggal oleh perkembangan zaman. Ia aktif di media sosial melalui akun Instagram dan YouTube @cakkartolochannel, yang dikelola bersama kru muda. Kehadirannya di platform digital memberi kesempatan bagi generasi baru untuk mengenal ludruk dan humornya.

Unggahan foto masa mudanya yang viral belakangan ini menjadi bukti bahwa publik masih memiliki rasa rindu dan kedekatan emosional dengan sosok Kartolo. Komentar warganet dipenuhi kekaguman, nostalgia, sekaligus rasa hormat terhadap perjalanannya di dunia seni.

Banyak yang memuji kegantengannya di masa muda, tetapi tidak sedikit pula yang menyoroti betapa istimewanya sosok Kartolo dalam menjaga eksistensi seni ludruk hingga saat ini. Kehadirannya dianggap sebagai simbol kesetiaan pada tradisi.

Baca Juga:  Raisa dan Hamish Daud Diterpa Isu Rumah Tangga, Padahal Pernikahannya Dulu Bikin Baper

Tetap Berkarya, Tetap Menghibur

Meski usia tidak lagi muda, Kartolo tetap rutin berkegiatan. Ia masih tampil dalam beberapa program televisi lokal, undangan komunitas, hingga pertunjukan spesial yang mengangkat seni ludruk. Kesetiaan dan kecintaannya terhadap dunia seni menjadi contoh nyata bahwa dedikasi seorang seniman sejati tidak pernah pudar.

Banyak pihak menyebutnya sebagai “penjaga terakhir ludruk klasik”, namun sebenarnya Kartolo adalah jembatan antara masa lalu dan masa kini. Ia membawa nilai-nilai ludruk tradisional ke generasi muda melalui cara baru yang lebih dekat dengan perkembangan zaman.

Warisan Seni yang Abadi

Perjalanan panjang Kartolo bukan hanya tentang karier, tetapi juga tentang warisan budaya. Ia menjadi bukti bahwa seni tradisional tidak akan mati selama ada orang-orang yang dengan sepenuh hati menjaganya.

Dari panggung ludruk, layar kaca, hingga platform digital, Kartolo tetap hadir sebagai simbol bahwa humor dan seni tradisional Jawa Timur masih sangat relevan.

Unggahan foto masa mudanya bukan sekadar nostalgia visual, tetapi pengingat bahwa seorang maestro sejati tidak pernah hilang dimakan zaman.

Kiprahnya, dedikasinya, dan kecintaannya pada ludruk akan terus dikenang sebagai bagian penting dari perjalanan seni budaya Indonesia.

TEMANISHA.COM