Scroll untuk baca artikel
TOP Legal Open House
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
ENTREPRENEURSHIP

Kampung Berseri Astra Les: Wujud Harmoni Ekonomi dan Tradisi Lokal di Bali Utara

×

Kampung Berseri Astra Les: Wujud Harmoni Ekonomi dan Tradisi Lokal di Bali Utara

Sebarkan artikel ini
Desa Les, yang terletak di pesisir utara Bali, menjadi contoh nyata bagaimana potensi alam dan budaya dapat berkembang secara berkelanjutan.ist
toplegal

TOPMEDIA-Melalui inisiatif Kampung Berseri Astra (KBA) Les di Kabupaten Buleleng, Bali Utara, Astra menghadirkan model pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal yang menyatukan kemajuan ekonomi dengan pelestarian budaya dan lingkungan.

“Kami percaya bahwa kemajuan ekonomi harus berjalan seimbang dengan pelestarian budaya dan lingkungan. Melalui kolaborasi seperti di Kampung Berseri Astra Les, Astra berupaya menghadirkan model pemberdayaan masyarakat yang tidak hanya menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga memperkuat fondasi keberlanjutan jangka panjang,” ujar Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro.

HALAL BERKAH

Desa Les, yang terletak di pesisir utara Bali, menjadi contoh nyata bagaimana potensi alam dan budaya dapat berkembang secara berkelanjutan.

Wilayah ini memiliki bentang alam yang lengkap dari perbukitan hijau, dataran subur, hingga garis pantai panjang  yang dimanfaatkan masyarakat untuk bertani, menangkap ikan, dan memproduksi garam alami.

Salah satu ikon utama desa ini adalah garam palungan Les, hasil produksi tradisional yang telah menjadi oleh-oleh khas Bali.

Baca Juga:  Pemkot Surabaya Luncurkan Kampung Pancasila, Libatkan 1.360 RW untuk Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Proses pembuatannya dilakukan dengan menyaring air laut melalui lapisan daun lontar, pasir, dan kerikil, kemudian dituangkan ke batang kelapa untuk dikristalkan di bawah sinar matahari.

Setiap musim kemarau, produksi garam bisa mencapai dua hingga tiga ton per panen, tergantung kondisi cuaca dan luas lahan.

“Gunung memberi, laut menerima. Kami bekerja mengikuti alam, bukan memaksanya. Garam palungan Les memiliki tekstur lebih lembut dan rasa lebih gurih karena prosesnya alami tanpa bahan tambahan,” tutur Nyoman Nadiana, tokoh penggerak Kampung Berseri Astra Les.

“Kini garam Les telah dipasarkan melalui BUMDes Giri Segara, dengan jangkauan hingga Pulau Jawa dan Batam,” imbuhnya.

Program Kampung Berseri Astra Les, yang dimulai sejak tahun 2018, fokus pada pengembangan ekonomi lokal sekaligus menjaga tradisi agar tetap hidup namun bernilai lebih tinggi.

Astra telah mengadakan lebih dari 10 pelatihan kewirausahaan untuk masyarakat, meliputi pelatihan branding produk lokal, pengemasan garam, pemasaran digital, dan pengelolaan homestay wisata.

Baca Juga:  Bata Resmi Hentikan Produksi Alas Kaki , Fokus Ubah Arah Bisnis

Selain itu, Astra juga memberikan bantuan peralatan produksi garam, membantu promosi melalui BUMDes, serta memperbaiki infrastruktur wisata seperti jalur menuju air terjun dan peningkatan kapasitas pengelola homestay.

Hasilnya, Desa Les kini semakin siap menyambut wisatawan tanpa kehilangan identitasnya sebagai desa yang tenang, bersih, dan berpijak pada kearifan lokal.

Kampung Berseri Astra Les juga dikenal berkat Air Terjun Les setinggi hampir 30 meter yang dikelilingi hutan tropis dan jalur trekking menantang.

Di tepi pantainya, pengunjung bisa melihat langsung proses pembuatan garam tradisional atau menyaksikan aktivitas nelayan lokal. Saat ini, lebih dari 20 homestay yang dikelola warga telah siap menerima wisatawan domestik maupun mancanegara, membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa.

Atas konsistensinya menjaga budaya dan lingkungan, Kampung Berseri Astra Les berhasil meraih Juara Umum Desa Wisata Terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa desa kecil pun dapat menjadi contoh pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat.

Baca Juga:  7 Ide Bisnis Receh Minim Pesaing Tapi Berpotensi Cuan Besar

Keberhasilan Desa Les tidak lepas dari pendampingan berkelanjutan antara Astra dan masyarakat. Sinergi ini menjadikan Astra sebagai mitra yang membantu memperkuat potensi desa tanpa mengubah karakter aslinya.

Sebagai salah satu perusahaan publik terbesar di Indonesia, Astra memiliki lebih dari 302 anak perusahaan, ventura bersama, dan entitas asosiasi dengan dukungan lebih dari 190.000 karyawan.

Kontribusi sosialnya diwujudkan melalui empat pilar utama kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan  serta sembilan yayasan yang turut berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif di Indonesia.

Semangat Astra untuk terus berkolaborasi dengan masyarakat, seperti yang dilakukan di Kampung Berseri Astra Les, sejalan dengan cita-citanya untuk “Sejahtera Bersama Bangsa” dan mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.

TEMANISHA.COM