TOPMEDIA – Diabetes masih menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia. Penyakit ini tidak hanya berdampak pada kadar gula darah, tetapi juga meningkatkan risiko komplikasi serius, termasuk kerusakan ginjal atau penyakit ginjal kronis (CKD).
Data International Diabetes Federation (IDF) 2021, menunjukkan bahwa lebih dari 19,46 juta orang di Indonesia hidup dengan diabetes.
Hampir sebagian besar di antaranya berisiko mengalami komplikasi ginjal jika tak merubah pola hidup, pola makan, dan menjaga kesehatan.
Fungsi ginjal berfungsi menyaring limbah dan cairan berlebih dari darah. Namun, gula darah tinggi yang berlangsung lama dapat merusak pembuluh darah kecil dalam ginjal sehingga fungsi penyaringan melemah.
Hal ini bila tidak dicegah, kondisi ini bisa berkembang menjadi gagal ginjal. Karena itu, pengidap diabetes perlu memberi perhatian khusus pada pola makan sehari-hari.
Ada beberapa jenis makanan yang terbukti mempercepat kerusakan ginjal, sementara yang lain justru membantu melindungi fungsi ginjal agar tetap optimal.
1. Makanan Tinggi Garam
Asupan garam berlebih dari mie instan, keripik, makanan cepat saji, atau makanan olahan dapat meningkatkan tekanan darah.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi salah satu faktor yang mempercepat kerusakan ginjal pada kebanyakan penderita diabetes.
Penelitian dalam International Urology and Nephrology tahun 2022 menunjukkan bahwa pembatasan natrium hingga kurang dari 2 gram per hari membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi retensi cairan pada pasien CKD.
2. Buah Tinggi Kalium
Kalium memang bermanfaat bagi tubuh, tetapi pada pengidap diabetes dengan fungsi ginjal terganggu, kadar kalium yang berlebihan dapat berbahaya buat jantung. Buah seperti pisang, alpukat, jeruk, pepaya, dan melon sebaiknya dikurangi.
Journal of Renal Nutrition tahun 2020 menjelaskan bahwa pembatasan kalium secara bertahap diperlukan untuk mencegah hiperkalemia pada pasien CKD lanjut.
Sebagai alternatif, pilihlah buah yang rendah kalium seperti apel, anggur, nanas, atau pir yang lebih aman dikonsumsi.
Baik mereka yang menderita diabetes, berpotensi diabates, maupun bagi semua orang sangat disarankan untuk menjaga pola makan dan menerapkan hidup sehat. Selain menghindarkan dari potensi penyakit kronis juga dapat meningkatkan kualitas hidup. (*)



















