Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
SPORTAINMENT

Tak Ada Garuda Calling, Gairah Kejar Ranking Hilang?

13
×

Tak Ada Garuda Calling, Gairah Kejar Ranking Hilang?

Sebarkan artikel ini
toplegal

TOPMEDIA – Gagalnya Timnas Senior melaju ke Piala Dunia 2026 sepertinya membuat gairah sepak bola nasional menurun drastis bahkan lesu untuk FIFA Matchday kali ini.

Tak ada gembar-gembor pemanggilan pemain untuk memperkuat tim dan siapa lawan tanding untuk mengisi jeda internasional itu.

HALAL BERKAH

Dalam satu dekade, ini adalah kali pertama Timnas Indonesia tidak memiliki agenda pada kalender internasional FIFA Matchday.

Periode yang berlangsung pada 10–18 November 2025 ini sepi dari aksi skuad Garuda, sesuatu yang terakhir kali terjadi pada masa sanksi FIFA pada tahun 2015 silam.

Namun, ini bukan buntut dari kegagalan menuju Piala Dunia, ini hanya dua alasan logis federasi mengapa Garuda Calling tak menggemuruh seperti belakangan.

PSSI memiliki dua alasan dalam keputusan teduh ini. Pertama, belum adanya pelatih kepala untuk tim senior. Kedua, fokus federasi yang kini tertuju pada Timnas U-23 jelang SEA Games 2025 di Thailand pada Desember nanti.

Baca Juga:  Virgil van Dijk Sebut Kekalahan Liverpool di Community Shield sebagai Awal yang Mengecewakan

Sampai hari ini, pasca pemutusan kerja sama dengan Patrick Kluivert pada 16 Oktober lalu, PSSI masih belum menetapkan alenatore baru untuk tim utama.

“PSSI tidak memanggil pemain Timnas Indonesia pada November ini karena masih dalam proses pencarian pelatih baru dan fokus pembinaan di Timnas U-23,” sebut sebuah sumber.

Dengan begitu, PSSI memiliki gantinya yaitu Timnas U-23 yang beraktivitas di bulan ini. Tim besutan Indra Sjafri ini akan menjalani dua laga uji coba kontra Mali U-23 pada 15 dan 18 November di Stadion Pakansari, Bogor.

Ini sebuah anomali di Asia Tenggara dimana beberapa negara di kawasan ini tetap mengikuti agenda FIFA di bulan November.

10 negara ASEAN lainnya tetap tampil di jendela FIFA November. Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, hingga Timor Leste semuanya memiliki agenda, baik uji coba maupun lanjutan Kualifikasi Piala Asia 2027.

Negeri Gajah Putih Thailand bahkan menggelar dua laga, yakni melawan Singapura dan Sri Lanka.

Baca Juga:  Mengenal Statuta FIFA: Menyoal Penunjukan Ketua PSSI Erick Thohir sebagai Menpora

Indonesia dengan absennya aktivitas tersebut menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang tidak berpartisipasi pada agenda FIFA itu.

Fakta ini kontras dengan target PSSI yang sebelumnya berambisi membawa Timnas Indonesia menembus peringkat 100 besar dunia.

Sumber FIFA Match Calendar menyebutkan bahwa periode internasional November menjadi momen penting bagi setiap negara untuk mengumpulkan poin ranking melalui pertandingan resmi atau uji coba.

Maka, dengan tidak tampil di jendela FIFA ini beresiko menurunkan ranking, dan bertolak belakang dengan ambisi menaikkan ranking seperti sesumbar sebelumnya.

TAK ADA GARUDA CALLING

Situasi ini mengingatkan insan bola tanah air pada masa kelam 2015, ketika FIFA membekukan keanggotaan PSSI karena intervensi pemerintah yang berujung pada dualisme kepengurusan federasi.

Akibat sanksi yang dijatuhkan pada 30 Mei 2015 itu, Indonesia diembargo dari seluruh kompetisi internasional hingga akhirnya kembali aktif pada September 2016.

Absennya Indonesia bukan karena hukuman, melainkan stagnasi federasi pasca perombakan pelatih. Namun bagi para pemain dan suporter, libur panjang di tengah kalender internasional tetap terasa janggal.

Baca Juga:  PSSI Tak Lagi Didukung Dana Pemerintah untuk Single Event

“Biasanya setiap FIFA Matchday ada Garuda Calling, tapi sekarang kosong. Rasanya aneh lihat negara lain main, kita malah diam,” tulis seorang netizen di kolom komentar akun sepak bola lokal.

Kritik menghujani kolom komentar akun PSSI. Publik menilai Erick Thohir gagal menjaga gairah dan momentum Timnas pasca gagal kualifikasi Piala Dunia.

“Mantap Pak Erick, setelah BUMN dan Inter Milan menurun, sekarang Timnas juga. Bisa-bisanya FIFA Matchday gak ada satu laga pun,” tulis akun @rizaljustiansetiawan.

Publik saat ini menunggu langkah cepat dan tepat PSSI dalam menunjuk pelatih baru agar situasi ini tidak berlarut. Sebab, tanpa pertandingan di kalender FIFA, Garuda bukan hanya kehilangan poin ranking, tapi juga kehilangan ritme kompetitif menjelang lanjutan Kualifikasi Piala Asia 2027 pada tahun depan. (*)

TEMANISHA.COM