Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
TOP NEWS

Cegah Banjir, DSDABM Surabaya Siagakan Petugas 24 Jam Bersihkan Sampah Penyumbat

12
×

Cegah Banjir, DSDABM Surabaya Siagakan Petugas 24 Jam Bersihkan Sampah Penyumbat

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi banjir. freepik.
toplegal

TOPMEDIA-Sampah yang menumpuk dan menyumbat aliran air masih menjadi masalah utama dalam penanganan banjir di Kota Surabaya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya menyiagakan Satuan Tugas (Satgas) dan petugas rumah pompa selama 24 jam nonstop guna menjaga kelancaran saluran air dari tumpukan sampah.

HALAL BERKAH

Kepala Dinas DSDABM Surabaya, Syamsul Hariadi, menegaskan bahwa persoalan sampah merupakan tantangan serius, terutama di sejumlah titik rawan genangan.

“Paling banyak itu sampah di saluran Greges, yang mengarah ke bozem Morokrembangan. Di sana sampahnya luar biasa banyak,” ujar Syamsul, Jumat (7/11/2025).

Syamsul menjelaskan, jenis sampah yang ditemukan sangat beragam, mulai dari sampah rumah tangga hingga barang-barang besar yang seharusnya tidak dibuang ke saluran air.

Baca Juga:  Buntut Balita Alami Luka saat Dititipkan, Pemkot Surabaya Tutup Daycare Tak Berizin

“Sampahnya macam-macam, mulai dari helm, sofa, kasur, dan benda besar lainnya. Kalau mau lihat sampah paling lengkap, ya di sana tempatnya,” katanya sambil berkelakar.

Untuk memastikan sistem pompa bekerja optimal, DSDABM menugaskan petugas pompa dan penyaring sampah (penyarang) secara bergantian. Petugas pompa berjaga selama 24 jam dengan sistem tiga shift, masing-masing bertugas selama delapan jam.

“Petugas penyarang sampah biasanya menyisir saluran saat cuaca cerah. Namun, begitu hujan turun, mereka langsung fokus membersihkan saringan (screen) rumah pompa agar aliran air tidak tersumbat,” jelasnya.

Syamsul mengakui bahwa pekerjaan menyaring sampah bukanlah tugas ringan. Ia bahkan pernah mencoba sendiri dan merasakan beratnya pekerjaan tersebut.

Baca Juga:  Kekayaan Presiden Prabowo Subianto Tembus Rp 2,06 Triliun, Ini Sumber-Sumbernya

“Saya pernah mencoba. Baru sebentar saja tangan sudah pegal karena sampah bercampur air, jadi sangat berat,” tuturnya.

Jika curah hujan tinggi dan volume sampah meningkat, petugas lapangan juga dapat meminta bantuan tambahan dari posko terdekat agar penanganan tetap cepat dan efektif.

Hingga saat ini, Surabaya memiliki 76 rumah pompa aktif, dan akan ditambah lima unit baru pada tahun 2025, sehingga total menjadi 81 rumah pompa.

“Jumlah petugas di tiap rumah pompa berbeda, antara 4 hingga 8 orang, tergantung ukuran dan kapasitas pompa,” terang Syamsul.

Sebagai contoh, rumah pompa besar seperti Greges dan Kalisari memiliki hingga delapan petugas penyaring sampah, karena masing-masing memiliki tujuh pompa berkapasitas besar.

Baca Juga:  Di Surabaya, Nutup Jalan Demi kepentingan Pribadi Sekarang Kena Sanksi Berat! Ini Aturannya

“Kalau satu pompa bisa menyedot tiga meter kubik per detik, berarti tujuh pompa bisa mencapai 21 meter kubik per detik,” jelasnya.

Syamsul menegaskan, upaya teknis dari pemerintah perlu diimbangi dengan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air.

“Kami terus berupaya maksimal, tapi hasilnya akan lebih baik kalau masyarakat juga berpartisipasi menjaga kebersihan lingkungan,” pungkasnya.

TEMANISHA.COM