TOPMEDIA – Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), pemerintah menaruh perhatian khusus pada distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di daerah wisata dan jalur mobilitas tinggi.
Lonjakan konsumsi BBM diprediksi terjadi karena masyarakat memanfaatkan momen liburan untuk bepergian, sehingga pasokan energi harus dijaga agar tidak terjadi kelangkaan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, memastikan stok BBM subsidi seperti Pertalite dalam kondisi aman.
Konsumsi BBM pada periode Nataru 2024 diperkirakan mengalami peningkatan sekitar 5–7% dibanding hari biasa.
“Ada peningkatan karena menghadapi Nataru, tetapi stok masih tersedia. Pemerintah menjamin pasokan tetap aman,” ujarnya di Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Sementara itu, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah menyiapkan langkah antisipasi dengan memperkuat distribusi BBM di kawasan wisata, jalur utama mudik, serta daerah dengan mobilitas tinggi.
Anggota Komite BPH Migas, Wahyudi Anas, menegaskan bahwa koordinasi dilakukan dengan berbagai stakeholder, termasuk Badan Usaha Penugasan.
“Kami menaruh perhatian khusus untuk menjaga pasokan BBM di daerah wisata selama libur Nataru. Pengawasan juga ditingkatkan agar penyaluran subsidi tepat sasaran dan tepat volume,” jelasnya.
Pemerintah menyiapkan tambahan pasokan di SPBU jalur utama, rest area, dan kawasan wisata populer seperti Bali, Yogyakarta, dan Malang.
Dengan prediksi lonjakan konsumsi BBM pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, pemerintah tidak hanya memastikan stok aman, tetapi juga memperkuat distribusi di daerah wisata dan jalur mobilitas tinggi.
“Semakin baik distribusi dan pengawasan, semakin terjamin kebutuhan energi masyarakat selama libur Nataru,” tutup Wahyudi Anas. (*)



















