Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
SPORTAINMENT

Persebaya Akhiri Dahaga Kemenangan, Taklukkan Persis Solo dalam Laga Penuh Drama VAR

39
×

Persebaya Akhiri Dahaga Kemenangan, Taklukkan Persis Solo dalam Laga Penuh Drama VAR

Sebarkan artikel ini
Fransisco Rivera yang mengantarkan kemenangan untuk Persebaya. (Foto: Dok Djoko Kristiono/EJ untuk TOPMEDIA)
toplegal

TOPMEDIA – Persebaya Surabaya akhirnya berhasil memecahkan kebuntuan setelah melalui tiga pertandingan tanpa kemenangan. Tiga poin krusial diamankan Bajul Ijo dengan susah payah usai menaklukkan tamunya Persis Solo dengan skor tipis 2-1 dalam lanjutan BRI Super League pekan ke-10, Minggu (2/11/2025), di hadapan 9.428 Bonek dan Bonita yang memadati Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.

Kemenangan ini tak hanya penting untuk memperbaiki posisi di klasemen, tetapi juga meredam kasak-kusuk suporter terkait kapabilitas pelatih Eduardo Perez menyusul tren negatif di tiga laga sebelumnya. Sama-sama berada dalam tekanan, baik Persebaya maupun Persis Solo menyuguhkan pertandingan yang membuat jantung berdebar.

HALAL BERKAH

Jalannya laga berlangsung dramatis, terutama bagi Bonek Bonita yang sempat dibuat terdiam ketika tim tamu mencetak gol lebih dulu. Penyerang Persis, Kodai Tanaka, mengejutkan GBT pada menit ke-15. Memanfaatkan bola muntah hasil tembakan Althaf Indie, pemain asal Jepang itu dengan sigap membobol gawang yang dikawal kiper Timnas, Ernando Ari Sutaryadi.

Baca Juga:  Karma Lamine Yamal Dibayar Tuntas, Real Madrid Menang Telak 2-0 atas Barcelona

Tertinggal 0-1, Persebaya merespons dengan tekanan. Drama terjadi jelang turun minum. Gol Persebaya yang dicetak oleh Mihailo Perovic pada masa injury time babak pertama sempat dianulir lantaran Gali Freitas dianggap off side.

Namun setelah dilakukan pengecekan intensif melalui Video Assistant Referee (VAR), wasit Naufal Adya Fairuski akhirnya mengesahkan gol tersebut. Gol krusial ini membuat skor imbang 1-1 hingga jeda turun minum.

Di babak kedua, Persebaya bermain lebih menekan. Pelatih Eduardo Perez mengakui adanya masalah taktik di awal laga, yang membuat timnya tertekan.

“Di babak pertama kami memiliki beberapa masalah taktik, tetapi di pertengahan babak pertama, kami menyesuaikan taktik dan di babak kedua kami lebih baik,” ungkap pelatih asal Spanyol itu di konferensi pers pasca-laga.

Penyesuaian itu membuahkan hasil cepat. Pada menit ke-51, Persebaya berhasil membalikkan kedudukan. Tembakan Perovic gagal diantisipasi sempurna oleh kiper Persis, Muhammad Riyandi. Bola liar langsung disambar oleh Francisco Rivera untuk mengubah skor menjadi 2-1.

Baca Juga:  Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Risky Ridho Minta Maaf ke Insan Sepak Bola

Persebaya sebetulnya bisa “membunuh permainan” (killing the game) jika gol ketiga mereka pada menit ke-70 tidak dianulir. Tembakan Rivera yang kembali masuk ke gawang dibatalkan wasit karena pemain asal Meksiko itu sudah lebih dulu berada di posisi offside.

Kemenangan tipis 2-1 ini tak lepas dari performa gemilang kiper Persebaya, Ernando Ari Sutaryadi. Ia berulang kali melakukan penyelamatan penting yang menjaga keunggulan tim.

Eduardo Perez, yang juga seorang mantan pelatih kiper, memuji penampilan anak asuhnya. “Saya tidak terkejut karena saya lihat kiper berlatih setiap hari… kami punya kiper terbaik dan pelatih kiper terbaik,” katanya. “Tidak hanya Nando, Andhika, Randy, Ilham. Dan bagi saya, saya adalah pelatih kiper dan kiper profesional saat masih menjadi pemain.”

Selain penyesuaian taktik, kunci kemenangan Persebaya di babak kedua adalah kekompakan pertahanan dan mengurangi jarak antar lini yang sempat menjadi masalah di babak pertama.

“Di babak kedua, kami sedikit menyesuaikan jarak antar lini ini. Kami bermain lebih kompak di pertahanan. Dan di liga ini, jika Anda ingin 3 poin, anda harus sangat kuat dan sangat kompak dalam pertahanan,” tegas Edu.

Baca Juga:  Akui Sulit Dikalahkan, Eduardo Perez Tak Gentar Hadapi Kekuatan Bali United

Di penghujung babak kedua, Persebaya juga mulai memberikan menit bermain kepada pemain muda binaan Elite Pro-Academy, seperti Sadida, Ichas, dan Ilham. Hal ini menunjukkan konsistensi Persebaya dalam pembinaan pemain.

“Saya rasa dia (Ichas) baru 17 tahun, jadi saya rasa klub harus sangat bangga dengan para pemain muda… kami akan memainkan empat pemain dari akademi ke tim utama, tetapi kami harus melakukannya selangkah demi selangkah,” tutup Edu.

Dengan tambahan tiga poin, Persebaya kini mengumpulkan 14 poin dari sembilan kali bertanding dan duduk di posisi kedelapan. Sementara itu, Persis Solo kian terpuruk di zona merah, berada di posisi ke-17 dengan raihan lima poin, dan kini telah melewati sembilan pertandingan Super League tanpa kemenangan yang mengancam keberlanjutan pelatih barunya Peter de Roo. (*)

TEMANISHA.COM