Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
SPORTAINMENT

Sekuriti Ibu-Ibu di Stadion Brasil Redam Kekerasan Suporter Negeri Samba

43
×

Sekuriti Ibu-Ibu di Stadion Brasil Redam Kekerasan Suporter Negeri Samba

Sebarkan artikel ini
toplegal

TOPMEDIA – Sepak bola di Brasil memang memiliki tensi tinggi hampir di semua laga. Negeri samba itu memiliki kompetisi domestik mereka bernama Campeonato Brasileiro Série A dengan jumlah peserta sejumlah 20 klub.

Di Brasil, sepak bola benar-benar mengakar kuat segala aspek kehidupan di negeri yang banyak mengimpor pemain ke seluruh kompetisi di dunia.

TOP LEGAL PRO

Brasil memiliki rivalitas sepak bola antar klub yang ketat dan tak sedikit kekerasan banyak timbul karena rivalitas tersebut. Rivalitas paling sengit dalam sepak bola Brasil adalah bentrokan antara dua klub terbesar Sao Paulo – Corinthians,  dan Palmeiras.

Saat ini, musim 2025 Liga Brasil memasuki pekan ke-17. Sao Paulo di posisi kedelapan klasemen sementara, Palmeiras di posisi ketiga, serta Corinthians Paulista di posisi kesebelas.

MEREDAM KEKERASAN SEPAK BOLA BRASIL

Sebuah agensi periklanan Ogilvy dan Sport Club do Recife membuat program keamanan yang seluruh isi petugas adalah ibu-ibu. Mereka menamakan misi ini sebagai “Ibu-ibu Keamanan”.

Baca Juga:  Tuah Persebaya Bagi Tim Liga 2 Dan Liga 3

Aksi ini menuai kesuksesan yang menjadi tayangan utama siaran lokal Rede Globo. Sekitar 30 ibu-ibu dari suporter dilatih dan dipersiapkan. Memakai seragam rompi keamanan mereka menjaga titik-titik strategis di seluruh stadion.

Kehadiran mereka menjadi perhatian, terutama anak-anak mereka. Hal ini ditujukan dalam upaya meningkatkan kesadaran dan memerangi kekerasan antarsuporter yang berseteru.

Tujuan lain tentu memantau reaksi suporter yang di sinyalir memilki potensi kerusuhan dan kekacauan. Dengan hadirnya ibu-ibu, diharapkan suporter memiliki tanggung jawab atas keselamatan suporter lainnya, terutama ibu-ibu mereka.

Latihan para ibu-ibu keamanan melibatkan profesional keamanan seperti polisi militer, satpam, dan sukarelawan berpengalaman.

Menurut Fabio Silva, dilansir dari lbbonline.com, kampanye ini berdampak positif bagi semua yang hadir di stadion. “Ini adalah jenis aksi yang menggemparkan semua orang, anda bahkan tidak membayangkan bertemu ibu anda di stadion menjadi security, kata Fabio.

” Mereka sedang bekerja untuk mempromosikan perdamaian di stadion” lanjut Silva.

Baca Juga:  PSSI Puji AFC Beri Respons Positif Atas Penjadwalan Ulang Timnas

Presiden Joao Humberto Martorelli selalu founder Sport Club do Recife berupaya menjadikan sepak bola sebagai kontributor bagi perdamaian dalam sepak bola. Menurutnya, sepak bola adalah tontonan indah yang tidak dapat dirusak oleh segelintir orang.

Aricio Fortes, selalu bidang kreatif Ogilvy mengatakan “ide kami adalah untuk meningkatkan kesadaran para pendukung fanatik dan entah bagaimana membantu lebih banyak kedamaian dalam sepak bola” ungkapnya.

Masih kata Fortes, suporter fanatik yang doyan berkelahi tentu akan berpikir dua kali, ketika mengetahui di bagian kemanan ada ibu kandung mereka.

Untuk menyebarkan informasi tentang tujuan kampanye ini, di stadion dibentangkan layar lebar dan sound system yang melihatkan “Security Moms” ada di dalam stadion.

APAKAH EFEKTIF CARA INI DI INDONESIA? 

Peristiwa Kanjuruhan 1 Oktober 2022 silam menjadi mercusuar segala kebijakan pemangku kuasa sepak bola tanah air.

Banyak regulasi diterbitkan berdasar pelajaran yang dipetik dari peristiwa mematikan itu, salah satunya larangan away.

Pasca tragedi Kanjuruhan tidak sedikit peristiwa serupa terjadi, meski banyak aturan disiapkan, peristiwa kekerasan di stadion tetap terjadi.

Baca Juga:  Jack Grealish Kembali Berlatih di Manchester City, Meski Berpeluang Hengkang

Di Surabaya misalnya. Panpel pertandingan Persebaya telah mengadakan boys escort sejak musim lalu. Hal ini menjadi Pioneer bagi klub lain yang melakukan aksi serupa.

Melibatkan anak-anak mungkin senafas dengan yang dilakukan Brasil dengan melibatkan ibu-ibu suporter, untuk lebih bertanggung jawab pada kenyamanan melihat sepak bola.

Paling tidak, suporter akan bertindak lebih hati-hati sebab di dalam stadion juga banyak terdapat anak-anak, dan, di Surabaya juga sudah ada tribun keluarga, yang banyak dipenuhi keluarga dan anak-anak.

Untuk melibatkan ibu-ibu suporter di titik-titik rawan dan strategis, sepertinya akan menambah persoalan lain dalam rekrutmennya. Ditambah, kultur sepak bola kita belum teredukasi secara utuh bagaimana berlaku baik di dalam stadion.

Ini akan menjadi persoalan sosial lainnya, jika terdapat ibu-ibu suporter yang terlibat dalam pengamanan di stadion.

TEMANISHA.COM