Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
TOP NEWS

Ternyata dari Negara-Negara Inilah Baju Bekas di Indonesia Berasal

26
×

Ternyata dari Negara-Negara Inilah Baju Bekas di Indonesia Berasal

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi gambar pakaian bekas. (Foto: Pinterest)
toplegal

TOPMEDIA – Rencana pemerintah memberangus peredaran pakaian bekas atau thrifting membuat pengusaha tersebut gontai.

Salah satunya para pedagang pakaian impor bekas di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Mereka kelimpungan oleh rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang ingin menggalakkan lagi aturan pelarangan impor pakaian bekas dalam karung atau balpres.

HALAL BERKAH

Dampak rencana tersebut membuat stok pakaian bekas kian menipis, kapal pemasok sudah distop, dan arus pembeli terancam ikut menguap.

Seorang pedagang pakaian dalam bekas (underwear) di Blok III Pasar Senen yang tak ingin disebutkan namanya bercerita, kini mereka hanya bisa menjual sisa stok yang ada.

Hal itu lantaran kapal-kapal yang membawa bal-bal pakaian bekas luar negeri ke Indonesia sudah tidak lagi diizinkan bongkar muatan.

“Sudah nggak ada lagi barang, sudah nggak ada barang masuk lagi. Mulai dipersulit, dari kapalnya sudah nggak boleh masuk lagi,” ucapnya dilansir detikcom, Senin (27/10/2025).

Baca Juga:  Siap-Siap, Purbaya Bakal Tangkap Mafia-Mafia

Pedagang itu menjelaskan bahwa pakaian-pakaian bekas ini utamanya berasal dari Korea dan Jepang. Namun ada juga pakaian bekas dari negara lain seperti Australia. Sejak sebulan lalu kapal-kapal pembawa barang tersebut sudah tidak dapat masuk lagi ke Indonesia.

“Barang Korea, kalau sini dibilang barang dari Korea sama Jepang. Tapi barang Australia juga ada sih. Sudah ada sebulanan inilah barang nggak boleh masuk. Sudah satu bulan ini nggak ada masuk. Ini barang datang-datang sini. Barang sisa di gudang,” terangnya.

Seorang pedagang jaket impor bekas mengatakan bahwa sektor thrifting ini merupakan pendongkrak jumlah pengunjung di pasar katanya.

Menurutnya, produk-produk pakaian impor bekas ini berasal dari importir atau supplier yang sama. Biasanya bal-bal pakaian bekas ini dengan berbagai jenis produk tekstil, baru dari sana para pedagang akan mengambil barang-barang sesuai kebutuhan tokonya masing-masing.

Baca Juga:  Jaga Pemulihan Ekonomi Pasca Kerusuhan, Klaim Asuransi Pihak yang Terdampak Diminta Dipercepat

“Satu produk dari sana, satu kapal gitu masuknya. Dalam satu pack itu ada 300 bal banyak macam isinya. Ada jaket, ada celana jeans, ada pakaian dalam,” terangnya.

Di kesempatan terpisah, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa blak-blakan soal nasib pedagang Pasar Senen seiring rencananya menggalakkan lagi larangan impor bal pakaian bekas.

Pasar Senen merupakan salah satu pusat thrifting terbesar di Jakarta. Kata Purbaya, pedagang di Pasar Senen bisa mengganti produk jualannya dengan barang-barang produksi dalam negeri.

Bendahara negara ini dengan tegas tak ingin melegalkan aktivitas jual beli barang ilegal yang telah membunuh industri dalam negeri.

“Ya nanti dia beli pakaian-pakaian dari produksi dalam negeri lah. Kan masa kita melegalkan yang ilegal, sementara produksi dalam negeri mati. Kan sama juga untungnya nanti dia dapetnya (jualan produk dalam negeri). Kan mereka yang penting untung, kan?,” ujar Purbaya, Senin (27/10/2025).

Baca Juga:  Polda Metro Tangkap Brjorka, Pemuda Pengangguran Tak Tamat SMK yang Bobol 4,9 Juta Data Nasabah Bank

Eks Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu menambahkan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak akan melakukan razia ke Pasar Senen. Melalui Ditjen Bea Cukai yang akan memperketat area pelabuhan tempat masuknya pakaian impor ilegal.

“Saya nggak akan razia ke pasarnya, saya cuman di pelabuhan saja. Nanti otomatis kalau suplainya kurang kan dia juga kurang. Tapi nanti akan saya lihat seperti apa. Harusnya sih pelan-pelan kan semuanya habis, kalau semuanya dicekik kan pasti akan beralih ke barang-barang dalam negeri,” jelas Purbaya. (*)

TEMANISHA.COM