Scroll untuk baca artikel
TOP Legal Open House
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
EDUTECH

7 Fitur Kontroversial Windows yang Paling Dibenci User

×

7 Fitur Kontroversial Windows yang Paling Dibenci User

Sebarkan artikel ini
toplegal

TOPMEDIA – Sebagai pengguna PC, siapa sih yang tidak kenal dengan Windows? Sistem operasi besutan Microsoft ini sudah menemani aktivitas kita sehari-hari, mulai dari bekerja, belajar, hingga bermain game. Namun, di balik kemudahan dan inovasi yang ditawarkan, Microsoft seringkali merilis fitur-fitur baru yang justru memicu kontroversi. Bukannya membantu, fitur-fitur ini malah dianggap mengganggu, membingungkan, hingga mengancam privasi.

Jika kamu sering merasa frustrasi dengan pop-up aneh atau perubahan tata letak yang tiba-tiba, kemungkinan besar kamu tidak sendirian! Banyak pengguna veteran Windows yang kompak membenci beberapa update atau fitur “pemaksaan” dari Microsoft. Yuk, kita bedah tujuh fitur kontroversial Windows yang paling sering menuai protes dari para penggunanya:

HALAL BERKAH

1. Microsoft Recall (Windows 11) 
Fitur AI terbaru ini langsung menjadi sorotan begitu dirilis. Recall bekerja dengan mengambil screenshot atau tangkapan layar aktivitas pengguna setiap beberapa detik, kemudian menyimpannya secara lokal untuk memungkinkan pengguna mencari apa pun yang pernah mereka lakukan atau lihat di PC mereka. Ide di baliknya adalah memudahkan pengguna mencari jejak digital. Namun, fitur ini dikritik keras oleh pakar keamanan karena dianggap sebagai mimpi buruk privasi. Meskipun Microsoft mengklaim data dienkripsi secara lokal, banyak pengguna khawatir screenshot sensitif—termasuk informasi kartu kredit atau percakapan pribadi—akan menjadi sasaran empuk peretas, menjadikannya fitur yang wajib dimatikan.

Baca Juga:  Bukan Cuma Snapdragon dan MediaTek Ini 5 Chipset HP Android yang Punya Performa Gak Kalah Gahar

2. Pembaruan Otomatis 
Tidak ada yang lebih menjengkelkan daripada notifikasi Windows Update yang muncul tiba-tiba saat kamu sedang terburu-buru mengerjakan tugas penting. Sejak Windows 10, Microsoft semakin agresif dalam memaksakan pembaruan keamanan, bahkan seringkali memaksa restart tanpa memberikan cukup pilihan waktu tunda kepada pengguna. Hal ini sering menyebabkan pekerjaan hilang, waktu terbuang, dan tentu saja, lonjakan emosi yang tidak perlu. Pengguna merasa kehilangan kontrol atas PC mereka sendiri.

3. User Account Control (UAC) Windows Vista
Ingat suara ding keras dan layar yang meredup setiap kali kamu mencoba menjalankan program? Itulah UAC. Diperkenalkan di Windows Vista, UAC dirancang untuk meningkatkan keamanan dengan meminta izin admin setiap kali ada program yang ingin membuat perubahan sistem. Meskipun niatnya baik, frekuensi kemunculannya yang terlalu sering, bahkan untuk tindakan sepele, membuat pengguna frustrasi. Banyak pengguna memilih untuk mematikannya (walaupun ini berisiko) demi kenyamanan, karena merasa fitur ini justru mengganggu alur kerja secara berlebihan.

Baca Juga:  5 Trik Cepat Hapus File Sampah Tersembunyi yang Bikin Laptop Kamu Lemot Parah

4. Search Highlight yang Promosi Bing (Windows 10 & 11)
Microsoft berulang kali mencoba mendorong penggunaan mesin pencari Bing mereka. Di Windows 10 dan 11, fitur pencarian di Taskbar sering menampilkan berita, cuaca, atau rekomendasi pencarian yang disponsori oleh Bing—fitur yang sering disebut Search Highlight. Mayoritas pengguna, yang terbiasa menggunakan Google atau mesin pencari lain, merasa tampilan ini tidak relevan, berantakan, dan secara terang-terangan hanya upaya paksa untuk mempromosikan layanan Bing.

5. Start Menu di Tengah (Windows 11)
Perubahan desain selalu memecah belah, dan penempatan Start Menu di tengah Taskbar pada Windows 11 adalah contoh utamanya. Selama puluhan tahun, pengguna Windows terbiasa menemukan menu ikonik ini di sudut kiri bawah. Perubahan radikal ini memaksa pengguna menyesuaikan kembali memori otot mereka, dan banyak yang merasa tata letak ini tidak efisien, terutama pada monitor besar. Untungnya, Microsoft menyediakan opsi untuk mengembalikan Start Menu ke kiri, yang dengan cepat dimanfaatkan oleh banyak pengguna.

6. Integrasi Iklan di Start Menu dan Taskbar
Beberapa tahun belakangan, Microsoft mulai menyisipkan rekomendasi aplikasi atau layanan Microsoft di Start Menu dan Taskbar mereka—seringkali terasa seperti iklan. Misalnya, mendorong pengguna untuk beralih ke OneDrive, mencoba Microsoft Edge, atau membeli langganan Office. Pengguna merasa terganggu karena sistem operasi yang sudah mereka beli seharusnya tidak menampilkan iklan, apalagi jika itu memakan ruang di interface yang seharusnya bersih.

Baca Juga:  Anggaran Pendidikan 2026 Capai Rp 757 Triliun, Ini Rinciannya

7. Cortana 
Asisten suara ini awalnya dirancang untuk menyaingi Siri dan Alexa, terintegrasi langsung ke dalam bilah pencarian Windows 10. Namun, Cortana sering gagal memenuhi ekspektasi. Kinerjanya dinilai lambat, kurang akurat, dan sering kali terasa berlebihan di lingkungan PC yang biasanya dioperasikan melalui keyboard dan mouse. Microsoft sendiri akhirnya mengakui kegagalan ini dan telah menghapus atau mengurangi fokus pada Cortana di Windows 11, menggantinya dengan integrasi Copilot yang berbasis AI yang, ironisnya, juga menimbulkan kontroversi baru.

Pada akhirnya, meskipun Microsoft terus berinovasi, tidak semua fiturnya diterima dengan tangan terbuka. Tujuh fitur di atas membuktikan bahwa terkadang, kesederhanaan dan kontrol pengguna adalah hal yang paling dihargai dalam sebuah sistem operasi. Jika kamu merasa terganggu, jangan ragu untuk mencari cara menonaktifkan fitur-fitur tersebut demi pengalaman menggunakan PC yang lebih nyaman

(Respatih)

TEMANISHA.COM