TOPMEDIA – Kewirausahaan menjadi salah satu pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan sejumlah lembaga riset menunjukkan tren yang cukup mengejutkan, mayoritas pelaku wirausaha di Indonesia berasal dari kelompok usia lanjut.
Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar tentang regenerasi pelaku usaha dan kesiapan generasi muda dalam mengambil peran strategis di sektor ekonomi kreatif dan UMKM.
Lansia Dominasi Wirausaha, Generasi Muda Masih Tertinggal
Menurut laporan GoodStats dan data BPS per Agustus 2023, terdapat lebih dari 56 juta pelaku wirausaha di Indonesia.
Sedangkan Kementerian Koperasi dan UKM mencatat saat ini jumlah wirausaha mencapai 65 juta.
Persentase pelaku usaha di Indonesia berdasarkan kelompok usia yakni usia diatas 60 tahun sebesar 20% atau sekitar 10,6 juta.
Kemudian usia 45-59 tahun sebesar 15% atau sekitar 8,2 juta, usia 25-44 tahun sebesar 12% atau sekitar 6,5 juta, dan usia kurang dari 25 tahun sebesar 4% atau sekitar 2,1 juta pelaku wirausahan.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Indonesia memiliki bonus demografi, partisipasi generasi muda dalam dunia kewirausahaan belum optimal.
Beberapa faktor yang memengaruhi rendahnya keterlibatan anak muda antara lain:
– Minimnya akses terhadap modal usaha
– Kurangnya literasi bisnis dan manajemen
– Ketidakpastian regulasi dan iklim usaha
– Ketergantungan pada sektor formal dan pekerjaan tetap
Di sisi lain, para lansia yang mendominasi sektor wirausaha umumnya menjalankan usaha kecil dan mikro berbasis pengalaman hidup, keterampilan tradisional, dan jaringan sosial yang telah terbangun lama.
Dominasi pelaku wirausaha dari kalangan lansia menunjukkan bahwa semangat berusaha tidak mengenal usia.
Namun, tren ini juga menjadi alarm bagi pemerintah dan pemangku kepentingan untuk segera mendorong partisipasi generasi muda dalam dunia usaha.
Regenerasi pelaku wirausaha sangat penting untuk menjaga keberlanjutan ekonomi, inovasi, dan daya saing nasional.
Langkah strategis seperti pelatihan kewirausahaan, kemudahan akses permodalan, dan digitalisasi UMKM perlu diperluas agar anak muda lebih percaya diri dan siap menjadi motor penggerak ekonomi masa depan.
Indonesia memiliki potensi besar, dan saatnya generasi muda mengambil peran lebih aktif dalam membangun negeri melalui jalur wirausaha. (*)



















