Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
EDUTECH

Gerak Cepat Tangani Anak Putus Sekolah, Fasilitasi Kejar Paket C Lewat Program Krisna

13
×

Gerak Cepat Tangani Anak Putus Sekolah, Fasilitasi Kejar Paket C Lewat Program Krisna

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi pendidikan.freepik.
toplegal

TOPMEDIA-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menunjukkan komitmen kuat dalam memastikan setiap anak memperoleh hak pendidikan.

Langkah cepat diambil setelah muncul laporan mengenai anak putus sekolah di Jalan Krembangan Bhakti 2/4B, Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Krembangan.

HALAL BERKAH

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Yusuf Masruh, bersama Camat Krembangan Harun Ismail, langsung turun tangan menindaklanjuti laporan tersebut pada Rabu (22/10/2025) sore.

Yusuf menjelaskan, hasil penelusuran menunjukkan bahwa Putri Gita Taria (20) sebenarnya telah menamatkan pendidikan di SMP Negeri 5 Surabaya.

Namun, ia tidak melanjutkan ke jenjang SMA karena terkendala faktor ekonomi keluarga. “Jadi bukan putus sekolah di SMP, tetapi belum sempat melanjutkan ke SMA,” ujar Yusuf.

Baca Juga:  Gerakan “Merdeka TBC” di 1.361 RW, Targetkan Eliminasi Tuntas pada 2030

Untuk membantu Putri kembali bersekolah, Pemkot Surabaya akan memfasilitasi pendidikannya melalui Program Krisna, inovasi dari Dinas Pendidikan untuk menekan angka anak putus sekolah.

Melalui program ini, Putri akan mengikuti Pendidikan Kesetaraan Paket C di wilayah Dupak secara gratis.

“Pelaksanaannya fleksibel, tidak setiap hari, dengan jadwal yang disepakati. Kami juga akan melakukan pendampingan dan pemantauan bersama pihak kecamatan dan kelurahan,” jelas Yusuf.

Selain Putri, Pemkot juga akan memantau keberlanjutan pendidikan adiknya, Ristiyo Ari Prabakti (9), siswa kelas 2 SD. Yusuf memastikan koordinasi dilakukan agar Ristiyo tidak mengalami hal serupa.

“Kami akan pantau bersama pihak sekolah dan pastikan anaknya tetap bisa bersekolah dengan nyaman,” tambahnya.

Baca Juga:  Marathon 2025 Dorong Sport Tourism dan Ekonomi Surabaya

Camat Krembangan, Harun Ismail, membenarkan bahwa Putri dan Ristiyo merupakan anak dari Mariyati (34), seorang ibu tunggal yang bekerja sebagai buruh cuci dengan penghasilan sekitar Rp1,5 juta per bulan.

Meski tidak termasuk kategori keluarga miskin ekstrem, Pemkot tetap memberikan pendampingan khusus.

“Putri akan segera difasilitasi mengikuti kejar Paket C di Balai RW 3 Dupak. Kami juga akan bantu fasilitas antar jemput gratis agar ia bisa bersekolah dengan lancar,” terang Harun.

Selain akses pendidikan, Pemkot melalui Kecamatan Krembangan juga menyiapkan program pelatihan keterampilan bagi Putri agar memiliki kemampuan produktif setelah menempuh pendidikan.

“Ada pelatihan memasak, membuat kue, tata rias, dan keterampilan lainnya yang bisa membantunya mandiri,” ungkap Harun.

Baca Juga:  Kontroversi Bayi Tiga Orangtua di Inggris, Adakah Aspek Etis yang Diterabas?

Ia menambahkan, harapannya setelah menyelesaikan Kejar Paket C, Putri dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta meningkatkan taraf hidup keluarganya.

“Kami ingin memastikan pendidikan tetap menjadi jalan keluar dari kemiskinan. Pemkot akan mendampingi hingga Putri benar-benar tuntas dan siap mandiri,” tutup Harun.

TEMANISHA.COM