TOPMEDIA – Sebuah kisah bak dongeng jadi nyata di Benua Biru. Inilah kisah klub kecil bernama Mjallby dari desa nelayan di Swedia yang cuma dihuni 1.500-an orang. Mereka sukses jadi juara Liga Swedia musim ini.
Menyisakan tiga laga dari 30 laga, Mjallby sukses mengunci gelar untuk memastikan menyabet gelar juara Allsvenskan, divisi utama di Swedia.
Mjallby mengemas 66 poin. Pesaing terdekatnya adalah Hammarby dengan 55 poin. Poin maksimal Hammarby adalah 64 poin.
Berasal dari selatan Swedia, Mjallby adalah klub sepakbola yang berasal dari tempat bernama Hallevik yang populasi penduduknya hanya 1.500-an orang.
Stadion sekaligus markas mereka adalah Strandvallen, cuma berkapasitas 6.500 kursi. Klub ini juga terbilang muda, usianya baru 89 tahun, ditambah sosial media Instagram sekelas klub peserta liga hanya diikuti 31 ribu followers.
Raksasa Liga Swedia adalah Malmo. Mereka juara delapan kali di 12 musim terakhir, namun kali ini dari sebuah daerah yang diluar ekspetasi publik Swedia itu.
Mjallby mencatatkan sejarah untuk jadi juara kali pertama. Kekuatan keuangan mereka pun dinilai hanya 15 persen dari Malmo.
Tak banyak pemain asing di Mjallby. Mereka lebih mengoptimalkan pemain lokal. Mjallby hanya memiliki tujuh pemain yang berasal dari luar negeri.
Permainan kolektif jadi kuncinya, tiada satu sosok pemain yang kemampuannya terbilang ‘wah’ tapi timnya solid.
Tiga pemain sama-sama jadi top skor klub dengan tujuh gol yakni Johansson, Stroud, dan pemain asal Gambia Abdoulie Manneh.
Capaian itu membuat Mjallby turut amankan tempat di babak kualifikasi Liga Champions musim depan. Jika lolos ke Liga Champions, maka mereka bisa bertemu tim-tim raksasa Eropa.
Di Inggris, Leicester City sempat jadi kejutan dengan menangi titel Premier League. Di Swedia kisah Mjallby bisa menjadi inspirasi tim dan Liga di tanah air. (*)