TOPMEDIA — Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, bereaksi cepat merespons penggerebekan pesta sesama jenis yang digelar di Hotel Midtown Residence, Jalan Raya Ngagel Surabaya, pada Minggu (19/10). Sebanyak 34 orang pria diamankan polisi dalam peristiwa yang sempat menghebohkan publik tersebut.
Menanggapi kejadian itu, Eri menegaskan akan memanggil seluruh pengelola penginapan, hotel, hingga apartemen di Kota Surabaya. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat pengawasan dan mencegah kejadian serupa terulang.
“Kita akan buat pakta integritas untuk memperkuat pengawasan. Surabaya ini tidak lepas dari jasa perhotelan, maka kita perlu komitmen bersama seluruh pemilik hotel dan apartemen,” ujar Eri, Selasa (21/10).
Menurutnya, pengawasan harus lebih ketat terhadap aktivitas tamu yang mencurigakan. Ia mencontohkan, tak seharusnya dalam satu kamar terdapat orang yang keluar masuk secara berlebihan.
“Kalau dalam satu kamar ada orang keluar-masuk lebih dari tiga kali, itu sudah tidak wajar. Maka nanti akan kita buat aturan dalam pakta integritas untuk menjaga keamanan,” tegasnya.
Eri juga memerintahkan Satpol PP Surabaya untuk meningkatkan patroli bersama kepolisian. Ia menyebut sudah ada tim khusus yang rutin melakukan patroli pencegahan, namun kali ini akan diperkuat lagi.
“Kita akan tingkatkan patroli dan memperkuat pengawasan bersama Polrestabes Surabaya. Tapi yang paling penting, masyarakat juga harus aktif melapor jika melihat aktivitas mencurigakan,” imbuhnya.
Menurut Eri, tindakan tersebut bukan hanya soal ketertiban, tetapi juga menyangkut nilai moral, agama, dan hukum. Ia mendukung langkah aparat dalam memproses hukum 34 orang yang diamankan dalam pesta tersebut.
“Perbuatan seperti itu jelas melanggar syariat dan norma agama apa pun. Secara hukum juga dilarang. Maka harus kita lawan dan kita jaga Surabaya bersama-sama,” tegasnya.
Selain pengawasan di lapangan, Pemkot Surabaya juga akan memperkuat edukasi bagi anak muda agar tidak terjerumus dalam perilaku menyimpang.
Program Kampung Pancasila akan dimaksimalkan untuk memberikan pemahaman kepada warga dan orang tua.
“Kita akan ajak orang tua di setiap kampung untuk menjaga anak-anaknya. Untuk pelajar SMA, kita juga akan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Timur,” kata Eri.
Ia menegaskan bahwa menjaga moral dan keamanan kota adalah tanggung jawab bersama.
“Intinya, kita jaga Surabaya bersama-sama. Dari keluarga, sekolah, hingga lingkungan,” pungkasnya. (*)