Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
TOP NEWS

Purbaya Bakal Hukum Penggoreng Saham Nakal

17
×

Purbaya Bakal Hukum Penggoreng Saham Nakal

Sebarkan artikel ini
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. (Foto: Istimewa)
toplegal

TOPMEDIA – Menteri Keuangan kembali membuat gebrakan di wilayah naungannya. Salah satunya pasar saham. Aksi menggoreng saham membuat Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa geram.

Goreng-menggoreng saham yang dimaksud Purbaya akan berdampak hukuman. Menurut Purbaya, akan banyak penggoreng saham yang dihukum oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

HALAL BERKAH

“Jadi saya expect dalam setahun akan banyak tuh penggoreng-penggoreng saham di sana yang dihukum oleh Bursa maupun OJK,” kata dia secara online dalam Media Gathering di Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/10/2025).

Pemain saham “nakal” banyak bermain menaikan saham yang tak wajar. Saham yang mengalami kenaikan yang tidak wajar diketahui merupakan ulah dari pemain yang sengaja mendongkrak saham tertentu. Hal ini sering kali merugikan investor.

Baca Juga:  Cukai Rokok Capai 57 Persen, Bisa Bunuh Industri Legal

Menteri yang disebut menteri “koboi” ini tahu sosok-sosok yang ikut dalam permainan saham gorengan. Purbaya menyebut selama puluhan tahun bukan rahasia lagi banyak pemain saham gorengan tetapi sedikit yang dihukum.

Ada banyak perusahaan yang menjadi korban dari praktik gorengan saham ini. Ia menegaskan akan memantau BEI menindak para penggoreng saham ini.

“Kayak perusahaan Danareksa. Dulu kan saya di Danareksa, itu hampir bangkrut gara-gara terjebak sama penggoreng itu. Banyak, Asabri juga kenanya sama kan, terlibat dengan penggoreng-penggoreng itu. Jiwasraya juga sebagian di sana juga,” terang Purbaya .

Purbaya menjelaskan bahwa jika tidak ada aksi bersih-bersih penggoreng saham, maka dampaknya akan menurunkan minat anak muda untuk berinvestasi.

Baca Juga:  IHSG dan Rupiah Anjlok Pasca-Reshuffle Kabinet, Menkeu Purbaya Punya Keyakinan Ini! 

“Dampak itu akan mengancam perkembangan ekonomi Indonesia. Kalau itu nggak dibersihin, sayangnya gini nanti, minat Gen Z atau kalangan muda yang berinvestasi di pasar modal sekarang bisa hilang,” terangnya.

“Katanya sekarang 50 persen anak-anak muda kan. Kalau itu hilang ya udah pasar modal kita nggak bisa berkembang lagi. Tapi kalau dirapihkan maka mereka akan berani masuk ke pasar saham karena mereka pikir akan berpendapat bahwa di sana fair game, permainannya fair,” pungkas Purbaya. (*)

TEMANISHA.COM