Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
ENTREPRENEURSHIP

Mental Health Day 2025 di Universitas Ciputra Surabaya Juga Ajak UMKM Unjuk Gigi

40
×

Mental Health Day 2025 di Universitas Ciputra Surabaya Juga Ajak UMKM Unjuk Gigi

Sebarkan artikel ini
Dosen UC, Anis Tiana Pottag bersama UMKM Bakau Bahagia dari Desa Kramat, Mengare, Gresik yang mengikuti pameran dalam rangkaian Mental Health Day 2025. (Foto: Istimewa)
toplegal

TOPMEDIA – 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Dunia. Hari Kesehatan Jiwa Sedunia adalah hari antarbangsa untuk pendidikan kesehatan mental, kesadaran, dan pembelaan dunia melawan stigma sosial.

Universitas Ciputra (UC) Surabaya kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesehatan mental dengan menggelar rangkaian acara Mental Health Day 2025.

HALAL BERKAH

Kegiatan ini dimulai dengan expo pembuka yang berlangsung pada 8-10 Oktober, acara ini menjadi penanda dimulainya rangkaian kegiatan yang akan berlangsung hingga puncaknya pada 25 Oktober mendatang.

Setiap hari dalam expo pembuka juga diisi oleh kolaborasi yang berbeda. Hari pertama diramaikan oleh kegiatan expressive painting dari tim PKM, sementara hari ketiga diisi dengan eksplorasi booth oleh tim PPK Ormawa.

Baca Juga:  Kewirausahaan Dorong Penyerapan Bahan Baku Lokal

Salah satu yang ditampilkan dalam expo yang berlangsung di Corepreneur adalah para UMKM binaan PPK Ormawa 2025 dibawah BEM UC yang memiliki beragam produk inovatif.

Kampung Mengemas menjadi bagian yang turut serta mewakili UMKM binaan PPK Ormawa. Produk UMKM dari Desa Kramat, Mengare, Gresik ini adalah makanan ringan berbahan bakau, mulai dari kerupuk, onde-onde, hingga kue kering.

Tri Rahmawati, salah satu pelaku UMKM binaan PPK Ormawa UC mengatakan, dirinya bersama 15 ibu-ibu di Desa Kramat sukses memulai usaha mengolah bakau menjadi beragam makanan berkat bimbingan para mahasiswa UC.

Tri menuturkan, selama ini orang mengenal bakau sebagai tumbuhan liar, namun dengan inovasi ternyata bisa disulap menjadi makanan lezat.

Baca Juga:  Harga Emas Antam Turun Rp9.000/Gram per 6 Agustus, Saatnya Beli?

“Kami dibimbing para mahasiswa ubtuk memanfaatkan potensi di desa kami, yakni bakau. Kami dibimbing mengolah produk, memasarkan, hingga mengurus legalitas,” jelasnya kepada Top Media, Jumat (10/10).

Meski baru memulai usaha pertengahan tahun 2025 ini, produk olahan bakau sudah dipasarkan di ritel-ritel di Surabaya dan Gresik.

Dia berharap melalui UMKM di desanya ini, para perempuan dan ibu-ibu di sana bisa mandiri dan inovatif.
“Dengan begitu kami turut berkontribusi terhadap perekonomian dan kesejahteraan warga desa,” pungkasnya. (*)

TEMANISHA.COM