TOPMEDIA – Di tengah optimisme pemerintah, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan bahwa penyerapan anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) menunjukkan tren yang sangat positif. Ia dengan tegas menyampaikan, perbaikan ini membuat Menteri Keuangan tak perlu lagi khawatir dan mengalihkan dana yang telah dialokasikan untuk program lain.
“Kami pastikan juga bahwa penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik, sehingga Menteri Keuangan tidak perlu nanti ngambil-ngambil anggaran yang tidak terserap,” tegas Luhut dalam konferensi pers di Jakarta pada Jumat (3/10).
Luhut menjelaskan, dana yang digulirkan untuk MBG ini tak hanya sekadar terserap, tetapi juga terbukti efektif dalam menggerakkan roda ekonomi di tingkat bawah. Bahkan, program ini disebut telah menciptakan lapangan kerja baru, menyerap sekitar 380 ribu tenaga kerja yang memberikan dampak langsung bagi banyak keluarga. “Karena pada dasarnya, seperti yang Menteri Keuangan sampaikan, kalau uang itu berputar di bawah, itu kan menggerakkan ekonomi,” imbuhnya.
Meskipun progresnya memuaskan, Luhut tak lupa memberikan peringatan penting kepada Badan Gizi Nasional (BGN). Ia berpesan agar BGN lebih cermat dalam mengelola pasokan bahan pangan seperti telur, ayam, dan sayuran. Kelangkaan di daerah tertentu bisa menghambat program, bahkan berisiko pada “cost of fund” yang tidak optimal.
Kekhawatiran Luhut ini dijawab dengan data konkret oleh Kepala BGN, Dadan Hindayana. Ia memaparkan bahwa hingga 3 Oktober 2025, penyerapan anggaran MBG telah mencapai Rp21,64 triliun, atau 34 persen dari total alokasi. Angka ini membuktikan bahwa program MBG tidak hanya cepat dalam menyalurkan dana, tetapi juga efektif menjangkau penerima manfaat secara luas, sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat. (*)