TOP MEDIA – Bagi penikmat sepak bola indah, nama Zeman menjadi top list dari deretan nama pelatih yang memegang teguh filosofi sepak bola indah itu.
Pelatih dengan nama lengkap Zdeněk Zeman ini merupakan pelatih sepakbola professional berkebangsaan Ceko.
Dia berpengalaman melatih banyak tim, terutama dari Italia. Dia terakhir menangani klub AS Roma hingga dipecat pada Februari 2013 silam.
Zeman memiliki filosofi sepak bola impresif. Dirinya bahkan memiliki pandangan bahwa sepak bola harus bermain cantik meski tidak menang.
“Zaman sekarang, rasanya percuma main cantik kalau nggak mampu membawa kemenangan” kata Zeman dalam ultraball.id.
“Dalam sepak bola modern, segalanya diukur dari hasil. Siapa yang juara dan siapa yang degradasi, pelatih dituntut menang, dan jika kalah bisa langsung dipecat, maka lahirlah sepak bola pragmatis yang aman daripada main cantik,” sambungnya.
Zeman mengatakan bahwa hasil pertandingan 0-0 adalah membosankan. “Lebih baik kalah 5-4 setidaknya ada hiburan” lanjutnya.
Pelatih Zeman sangat menyukai pemain muda. Lahir di Praha, Ceko, ia pindah ke Sisilia pada tahun 1968 dan menetap di negeri pizza itu karena Ceko kala itu dilanda krisis politik.
Memulai karier dari nol sebagai pelatih anak-anak di Palermo, kemudian ia belajar di Coverciano bersama pelatih kesohor Italia Arrigo Sacchi pada tahun 1984.
Zeman kemudian melatih Licata. Di sana, ia dikenal sebagai pelatih dengan minat tinggi pada pemain muda, menyerang, dan mencetak banyak gol.
Filosofi temuannya membawa dirinya dipercaya Foggia pada tahun 1989. Menggunakan formasi 4-3-3 yang sangat ofensif, dia memberi peluang bek sayap naik menyerang, gelandang masuk kotak penalti, dan tiga penyerang di tengah bukan melebar.
Pola itu berhasil. Ia membawa Foggia promosi ke Serie A dan menjadi tim yang paling menghibur.
Tahun 1992, Zeman tetap idealis pada filosofi sepak bolanya. Saat melawan AC Milan. Babak pertama tim itu unggul 2-1 atas AC Milan.
Meski Foggia dibantai 8-2 pada akhirnya, Zeman sama sekali tidak menyesal. Di akhir musim, besutannya finish diposisi ke 9, namun produktifitas gol mereka lebih banyak dari klub lain, meski juga banyak kebobolan.
Zeman memang berbeda. Dia tetap berpedoman bahwa sepak bola itu harus menampilkan keindahan dan menghibur.
Fransisco Mancini (kiper), Baiano, Signori, Rambaudi, Nesta dan Totti adalah nama-nama yang dihasilkan dari tangan dinginnya.
Zeman menancapkan filosofi sepak bola yang menjadi momok pelatih. Dia memang tidak pernah menjuarai gelar di negeri Spagetti itu, tapi nama dirinya akan menghias catatan sejarah Lazio, Milan, dan AS Roma.
Sangat vokal pada perbaikan sepak bola Italia, kini Zsman hanya dikenang sebagai pelatih dengan julukan “tak pernah menyesal.” (*)