TOPMEDIA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengambil langkah cepat dengan mengirimkan tim khusus ke Jawa Timur menyusul gempa magnitudo 5,7 yang melanda wilayah Banyuwangi dan Situbondo pada Kamis (25/9) sore. Gempa yang berpusat di laut ini mengakibatkan kerusakan pada sejumlah bangunan dan sempat membuat warga panik.
Kepala BNPB, Suharyanto, menegaskan bahwa pengiriman tim ini merupakan wujud komitmen pemerintah pusat untuk segera hadir dan memberikan dukungan kepada masyarakat terdampak.
“Tim akan memberikan pendampingan dan melakukan pendataan awal bersama BPBD serta lintas sektor lainnya,” kata Suharyanto.
Tim yang dikirimkan memiliki tugas ganda, yaitu mendampingi dan melakukan pendataan awal bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan instansi terkait lainnya.
Selain itu, tim BNPB juga bertanggung jawab memastikan koordinasi antarinstansi berjalan dengan baik, mulai dari proses evakuasi, pemenuhan kebutuhan dasar, hingga upaya percepatan pemulihan.
Menurut data kaji cepat sementara yang diterima BNPB, gempa ini menyebabkan kerusakan di dua wilayah. Di Banyuwangi, satu rumah dan satu tempat ibadah dilaporkan mengalami kerusakan ringan.
Sementara itu, Situbondo mengalami dampak yang lebih signifikan dengan 21 rumah rusak berat, 11 rusak sedang, 16 rusak ringan, dan satu masjid mengalami kerusakan di bagian atap.
Meskipun guncangan terasa kuat dan membuat warga panik, hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa. Data kerusakan masih terus diperbarui seiring dengan berjalannya proses pendataan di lapangan oleh tim gabungan.
Sesaat setelah gempa terjadi, BPBD Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo langsung bergerak cepat melakukan penyisiran dan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk BNPB.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hingga pukul 18.58 WIB, tercatat ada 10 kali gempa susulan (aftershock) dengan kekuatan tertinggi magnitudo 3,3.
Untuk menjaga keselamatan, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Beberapa langkah penting yang perlu dilakukan antara lain segera mencari tempat aman dan menghindari bangunan yang retak atau berpotensi roboh.
Menyiapkan tas siaga bencana yang berisi kebutuhan pokok, obat-obatan, dokumen penting, dan senter. Mematikan aliran listrik, gas, dan air jika diperlukan untuk mencegah risiko kebakaran atau kebocoran, serta hanya mengikuti informasi resmi dari BMKG, BNPB, dan BPBD. (*)