TOPMEDIA – Generasi Z dan teknologi adalah dua hal yang tak terpisahkan. Pergeseran ini juga merasuk ke dunia pendidikan. Jika dulu bimbingan belajar (bimbel) identik dengan lembaga fisik, kini trennya bergeser ke ranah digital.
Platform bimbel online seperti Ruangguru, Zenius, dan Quipper menjadi favorit baru, karena menawarkan pengalaman belajar yang lebih fleksibel dan praktis bagi para pelajar. Namun di balik segala keunggulannya, muncul pertanyaan seberapa efektifkah metode ini dalam mendongkrak prestasi?
Salah satu alasan terbesar mengapa bimbel online begitu diminati adalah fleksibilitas waktu. Siswa kini bisa mengatur jadwal belajar mereka sendiri tanpa harus terikat ruang dan waktu, sebuah keuntungan besar bagi mereka yang memiliki segudang aktivitas lain seperti organisasi atau hobi.
Seperti yang diungkapkan seorang siswa sebuah SMA negeri di kawasan Kusuma Bangsa Surabaya, sebut saja Mahesa. “Kalau belajar online saya bisa atur sendiri waktunya, jadi lebih fleksibel. Materinya juga bisa saya ulang kalau belum paham, ini sangat membantu terutama saat persiapan ujian,” alasannya.
Selain itu, biaya yang lebih terjangkau dibandingkan bimbel konvensional menjadi daya tarik kuat. Banyak platform menawarkan berbagai paket dengan fitur interaktif yang lengkap, mulai dari video pembelajaran, kuis, forum diskusi, hingga simulasi ujian.
Fitur-fitur ini memungkinkan siswa mengulang materi yang sulit tanpa perlu merasa sungkan, sebuah keunggulan yang tidak selalu ditemukan dalam kelas tatap muka.
Tantangan di Balik Layar: Pro dan Kontra Efektivitas
Meski menawarkan banyak kemudahan, efektivitas bimbel online masih menjadi perdebatan. Sejumlah guru menilai bahwa interaksi langsung dengan pengajar masih menjadi kunci untuk pemahaman mendalam. Interaksi tatap muka memungkinkan pengajar untuk membaca ekspresi dan bahasa tubuh siswa, sehingga bisa memberikan penjelasan yang lebih personal dan tepat sasaran.
Tantangan lain yang tak kalah penting adalah disiplin diri. Fleksibilitas yang ditawarkan bimbel online bisa menjadi bumerang jika siswa tidak memiliki motivasi dan konsistensi yang kuat. Tanpa pengawasan ketat, banyak siswa justru terlena dan menunda-nunda waktu belajar, yang pada akhirnya memengaruhi hasil akademik mereka.
Karena itu, para ahli pendidikan meyakini bahwa solusi terbaik ada pada model hibrida. Yakni menggabungkan bimbel online dengan tatap muka. Pendekatan ini memungkinkan siswa memperoleh fleksibilitas yang mereka butuhkan sambil tetap mendapatkan arahan langsung dan interaksi yang mendalam dengan guru.
Di era digital ini, bimbel online bisa menjadi alat yang sangat kuat untuk meningkatkan prestasi, terutama dengan ketersediaan bank soal dan try out digital yang relevan dengan pola ujian saat ini.
Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada disiplin, motivasi, dan konsistensi siswa itu sendiri. Peran orang tua sebagai pendukung, pengawas, dan motivator juga krusial untuk memastikan anak memanfaatkan platform ini dengan optimal. (*)