TOPMEDIA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi menggelar uji kelayakan kendaraan hemat energi di Sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.
Lintasan sepanjang 4,3 kilometer dengan permukaan beraspal mulus menyediakan kondisi ideal untuk menguji performa, efisiensi bahan bakar, dan stabilitas beragam prototipe kendaraan ramah lingkungan.
Kolaborasi riset ini terwujud setelah Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Surabaya (Disbudporapar) menyetujui permohonan ITS.
Fasilitas GBT kini terbuka bagi lima tim otomotif ITS yang sedang mempersiapkan diri untuk Kontes Mobil Hemat Energi, Shell Eco-Marathon Asia Pacific Middle East, dan Formula SAE Japan.
Pemanfaatan Sirkuit untuk Berbagai Kompetisi
Kepala Disbudporapar Surabaya, Hidayat Syah, menyatakan spesifikasi GBT sangat mendukung uji kendaraan hemat energi.
“Tikungan teknis dan lintasan lurus panjang di GBT memungkinkan pengukuran tepat terhadap konsumsi bahan bakar dan daya jelajah,” ujar Hidayat, Senin (22/9/2025).
Untuk menggunakan sirkuit, tim ITS cukup mengirim surat resmi ke Disbudporapar agar jadwal latihan dan riset dapat disinkronkan dengan event lain di GBT.
Non Technical Manager Tim Nogogeni ITS, Safira Dewi Agustina, memaparkan lima tim otomotif ITS yang sedang melakukan uji kelayakan di GBT yakni Tim Hidrogen dengan kendaraan berbasis sel bahan bakar hidrogen, Tim Etanol dengan mobil prototipe bertenaga etanol ramah lingkungan.
Kemudian Tim Listrik dengan paket baterai dengan emisi nol, Tim Bensin dengan varian mesin bensin berperforma tinggi namun irit, dan Tim Hybrid: kombinasi motor listrik dan mesin konvensional.
“Kondisi aspal tanpa gelombang di GBT sangat krusial untuk mendapatkan data akurat,” kata Safira.
Dukungan untuk Prestasi Nasional dan Internasional
Riset di GBT memberi akses data real-time mengenai konsumsi energi pada berbagai kecepatan dan sudut kemiringan.
Tim ITS menargetkan KMHE Oktober mendatang dan Shell Eco-Marathon Qatar pada Januari 2026 untuk mempresentasikan inovasi terbaru.
Pemanfaatan Sirkuit Gelora Bung Tomo oleh ITS menunjukkan sinergi efektif antara pemerintah kota dan institusi akademik dalam mendorong riset kendaraan hemat energi.
Fasilitas GBT yang memadai diyakini akan mempercepat inovasi otomotif berkelanjutan serta memperkuat daya saing tim ITS dalam kompetisi global. (*)