Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
TOP NEWS

Sepekan Terakhir IHSG Melemah, Rp 61 Triliun Dana Asing Kabur

23
×

Sepekan Terakhir IHSG Melemah, Rp 61 Triliun Dana Asing Kabur

Sebarkan artikel ini
toplegal

TOPMEDIA – Dalam sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tren penurunan. Menyusul adanya moment reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto, pada periode 8-12 September, IHSG melemah.

Pergantian menteri di Kabinet Merah Putih memang membawa dampak di pasar saham. Dimana sebelumnya perperakan pasar saham juga sempat ambruk akibat gelombang demonstrasi besar-besaran di akhir Agustus.

ROYALTI MUSIK

Keputusan penggantian Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan Purbaya Yudhi Sadewa pada 8 September 2025 menimbulkan sentimen negatif. Hal ini disebabkan persepsi bahwa kinerja menteri keuangan baru perlu dibuktikan, sementara Sri Mulyani dikenal luas dan dipercaya pasar.

Dari data perdagangan RTI Business, IHSG sepekan mencatat koreksi sebesar 0,17% ke level 7.854,06 pada penutupan perdagangan Jumat (12/9) dari 7.867,34 di pekan sebelumnya.

Baca Juga:  Inilah Ferry Irwandi, Sosok Muda yang Kritis dan Berani: Dari Suara Rakyat ke Sorotan Hukum

Koreksi IHSG berbanding lurus dengan tren jual bersih investor asing atau net foreign sell Rp 31,59 miliar pada penutupan perdagangan Jumat.

Catatan ini memperpanjang tren jual bersih sepanjang tahun 2025 yang tembus lebih dari Rp 60 triliun.

“Sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp 61,72 triliun,” ungkap Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kautsar Primadi Nurahmad, dikutip Minggu (14/9/2025).
Meski begitu, dalam sepekan terakhir nilai transaksi IHSG mencatat peningkatan rata-rata 7,6% menjadi Rp 19,42 triliun dari Rp 18,05 triliun pada pekan sebelumnya.

Selain itu, rata-rata frekuensi transaksi harian selama pekan ini mengalami perubahan sebesar 2,21% menjadi 2,04 juta kali dari 2,08 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Baca Juga:  Ruben Amorim Sindir Keras Skuat Manchester United Usai Dipermalukan Grimsby Town

Kemudian, kapitalisasi pasar BEI turun sebesar 0,57% menjadi Rp 14.130 triliun dari Rp 14.211 triliun pada sepekan sebelumnya.

Rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini juga menurun sebesar 9,87% menjadi 33,56 miliar lembar saham dari 37,24 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

Kautsar menuturkan, BEI merespons pelemahanIHSG pada September 2025 dengan menegaskan bahwa fundamental pasar modal tetap solid dan mengambil sejumlah langkah kebijakan untuk menjaga stabilitas.

“Pelemahan ini dipengaruhi oleh sentimen domestik, seperti ketidakstabilan politik, dan faktor eksternal, seperti keluarnya dana asing,” tuturnya.

Menurutnya, pelemahan pasar hanya bersifat teknikal dan merupakan bagian dari mekanisme pasar. Fluktuasi tersebut tidak mengubah rencana strategis BEI untuk memperdalam pasar.

Baca Juga:  Prabowo Bangga dengan Sekolah Rakyat, Sebut Kunci untuk Memutus Rantai Kemiskinan

BEI menyiapkan sejumlah upaya untuk mengatasinya, diantaranya memperketat aturan trading halt, membangun kembali kepercayaan investor, memastikan kelanjutan program strategis, meningkatkan likuiditas dan stabilitas, dan mengkaji kebijakan buyback: (*)

TEMANISHA.COM