Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
INTERNATIONAL

Gara-gara Bungkam Soal Protes, Miss Nepal Kehilangan Ratusan Ribu Pengikut Instagram

8
×

Gara-gara Bungkam Soal Protes, Miss Nepal Kehilangan Ratusan Ribu Pengikut Instagram

Sebarkan artikel ini
Miss Nepal 2018, Shrinkhala Khatiwada.
toplegal

TOPMEDIA – Mantan Miss Nepal 2018, Shrinkhala Khatiwada, menghadapi gelombang kritik dari publik yang berujung pada hilangnya ratusan ribu pengikut di akun Instagram pribadinya. Popularitas Khatiwada meredup drastis setelah ia dinilai bungkam dan tidak menunjukkan empati terhadap protes besar-besaran yang terjadi di Nepal. Protes ini menelan korban jiwa, terutama dari kalangan anak muda.

Menurut data dari Hindustan Times, jumlah pengikut Khatiwada anjlok dari lebih dari satu juta menjadi sekitar 909.000. Penurunan paling signifikan terjadi pada Senin lalu, di mana lebih dari 97.000 orang berhenti mengikutinya hanya dalam satu hari.

ROYALTI MUSIK

Kritik terhadap Khatiwada tidak hanya muncul dari sikap diamnya, tetapi juga terkait latar belakang keluarganya. Sebagai putri dari mantan Menteri Kesehatan dan anggota parlemen, ia dijuluki sebagai “nepo baby” istilah yang merujuk pada anak dari keluarga elite politik yang menikmati priviledge.

Baca Juga:  PBB Apresiasi Indonesia atas Perannya dalam Bela HAM di Tingkat Global

Sikap diamnya di tengah gejolak politik yang menewaskan puluhan anak muda dianggap netizen sebagai bentuk ketidakpedulian. Seorang pengguna X (sebelumnya Twitter) mengungkapkan, “Awalnya saya merasa kritik pada Shrinkhala berlebihan, tapi diam saja ketika lebih dari 20 anak muda tewas itu sungguh menjijikkan,” ungkapnya.

Meskipun dikenal sebagai figur publik yang glamor dan sering membagikan momen liburan mewah di Eropa dan Amerika Serikat, citra Khatiwada kini berbalik. Gaya hidupnya dianggap semakin memperlebar jurang antara elite politik dengan masyarakat biasa. Publik kini melihat dirinya sebagai simbol dari kemapanan keluarga politik Nepal yang dituding hidup dari fasilitas negara, sementara rakyat berjuang untuk perubahan.

Krisis ini menunjukkan bagaimana di era digital, figur publik tidak bisa lagi bersembunyi dari isu sosial dan politik yang penting. Bagi masyarakat Nepal, terutama generasi muda, sikap diam Khatiwada dianggap sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan mereka. (*)

TEMANISHA.COM