Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
INTERNATIONAL

Badai Amarah di Kathmandu: Istri Mantan PM Nepal Jadi Korban

10
×

Badai Amarah di Kathmandu: Istri Mantan PM Nepal Jadi Korban

Sebarkan artikel ini
Rajyalaxmi Chitrakar, istri mantan Perdana Menteri Jhalanath Khanal
toplegal

TOPMEDIA – Rajyalaxmi Chitrakar, istri dari mantan Perdana Menteri Nepal Jhalanath Khanal, meninggal dunia setelah mengalami luka bakar parah. Kejadian tragis ini terjadi saat kediaman mereka di Kathmandu dibakar oleh massa yang melakukan unjuk rasa pada Selasa (9/9).

Menurut laporan dari Times of India, Chitrakar terjebak di dalam rumah ketika api mulai berkobar. Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Kirtipur Burn, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Sumber dari pihak keluarga mengonfirmasi bahwa ia meninggal akibat luka-luka yang dideritanya.

ROYALTI MUSIK

Kematian Chitrakar menambah daftar korban tewas menjadi 19 orang dalam unjuk rasa yang berubah menjadi kerusuhan. Pemerintah Nepal telah memberlakukan jam malam dan mengerahkan tentara untuk berpatroli di Kathmandu dan wilayah lainnya demi memulihkan ketertiban.

Baca Juga:  Cristiano Ronaldo Resmi Bertunangan dengan Georgina Rodriguez setelah 8 Tahun Menjalin Hubungan

Unjuk Rasa Berawal dari Tuntutan Gen Z

Kerusuhan ini juga meluas hingga ke kediaman K.P. Sharma Oli, yang akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai perdana menteri. Selain itu, gedung-gedung pemerintahan penting seperti kantor kepresidenan dan parlemen juga menjadi sasaran pembakaran massa.

Awalnya, demonstrasi berjalan damai. Aksi yang diprakarsai oleh kelompok Gen Z ini menuntut pencabutan blokir media sosial dan pemberantasan korupsi yang masif.

Kemarahan publik dipicu oleh gaya hidup mewah anak-anak pejabat yang dijuluki “Nepo Kids” atau “Nepo Baby”. Unggahan mereka di media sosial menjadi viral dan memicu tudingan bahwa kekayaan tersebut berasal dari pajak rakyat dan hasil korupsi.

Meskipun pemerintah telah mencabut blokir media sosial, unjuk rasa tidak mereda. Para demonstran terus menyuarakan tuntutan mereka untuk memberantas korupsi dan menuntut pertanggungjawaban dari aparat kepolisian atas kematian 19 korban selama aksi tersebut. (*)

TEMANISHA.COM