TOPMEDIA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengalokasikan dana sekitar Rp2,5 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk memperbaiki fasilitas umum (fasum) yang rusak akibat aksi demo massa yang rusuh pada akhir Agustus lalu.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyebut kerusakan terjadi pada sejumlah fasilitas milik Pemkot seperti pot bunga, kursi, troli dan tempat sampah, kamera CCTV, hingga bola-bola beton di area pedestrian.
“Total yang akan kita keluarkan dari APBD untuk perbaikan sekitar Rp2,5 miliar. Itu khusus fasum milik pemkot,” kata Eri, Selasa (9/9).
Eri mengungkapkan total kerugian akibat kerusakan fasum mencapai Rp4 miliar.
Sebagian ditanggung Pemkot, sementara sisanya dipikul stakeholder, termasuk pelaku usaha yang memiliki fasilitas di sekitar lokasi.
“Total kerugian Rp4 miliaran. Ada yang dikerjakan pemkot, ada juga yang langsung ditangani swasta. Mereka bilang, ‘Pak, sudah saya bangun karena itu tempat saya usaha’. Inilah yang bikin saya bangga dengan warga Surabaya,” ujar Eri.
Selain fasum, Eri juga menyinggung perbaikan kantor Polsek Tegalsari yang merupakan bangunan cagar budaya. Menurutnya,
Pemkot akan berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya mengenai mekanisme renovasi.
“Kami koordinasikan dulu dengan Polrestabes. Kapolres menyampaikan kantor Polsek Tegalsari akan dibangun, tapi tetap perlu izin karena statusnya cagar budaya,” jelasnya.
Eri menambahkan, pihaknya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses perbaikan.
Ia berharap kerja sama tersebut menjadi semangat bagi warga untuk menjaga bersama fasum kota. (*)