TOPMEDIA.ID – Pemerintah Kota Surabaya resmi memberikan dukungan penuh untuk Socca One Night League, turnamen mini sepak bola perdana yang diinisiasi oleh Federasi Socca Surabaya.
Kompetisi yang mempertemukan para pecinta bola ini berlangsung meriah di Eternal Arena Rooftop, Grand City Mall Surabaya, Jumat (29/8/2025) malam.
Kepala Disbudporapar Kota Surabaya, Hidayat Syah, menyambut positif inisiatif ini. Ia menilai kegiatan tersebut sebagai bentuk nyata kreativitas generasi muda Surabaya dalam menciptakan ruang-ruang kegiatan positif.
“Kami sangat mendukung turnamen mini Socca ini. Ini bukti bahwa anak-anak muda Surabaya aktif dan punya semangat besar untuk berkarya,” ungkap Hidayat saat membuka acara.
Ketua Umum Federasi Socca Indonesia, Sendra Saragih, menjelaskan bahwa Socca merupakan olahraga sepak bola versi kecil, dimainkan dalam format 5 vs 5 hingga 8 vs 8. Dengan slogan “5 to 8 Aside Football”, olahraga ini menawarkan dinamika permainan yang cepat dan menyenangkan.
Socca sendiri merupakan organisasi resmi yang dideklarasikan pada November 2024 dan berada di bawah binaan Thareq Kemal Habibie, putra mendiang Presiden B.J. Habibie. Federasi ini juga berafiliasi dengan International Socca Federation yang berbasis di London, Inggris.
“Turnamen sore ini menjadi bagian dari sosialisasi Socca di Indonesia, khususnya di Surabaya.
Target kami jelas, ingin membangun tim nasional dari akar rumput, dan kelak bisa tampil di panggung dunia, termasuk Piala Dunia Socca,” jelas Sendra.
Sendra menambahkan bahwa Socca memiliki beberapa aturan unik yang membedakannya dari sepak bola biasa.
Salah satunya adalah penalti yang dilakukan dengan menggiring bola dari tengah lapangan, bukan langsung menendang dari titik penalti.
Lebih dari itu, sportivitas sangat dijunjung tinggi. Pemain yang mengakui kesalahan di lapangan bisa mendapatkan kartu hijau sebagai simbol penghargaan dari wasit.
“Ini bukan sekadar olahraga, tapi juga pendidikan karakter. Fair play dan kesenangan adalah jiwa dari Socca,” tambahnya.
Ketua Federasi Socca Surabaya, Suryan Mustafa Wijaya, atau akrab disapa Ryan, menyebut turnamen perdana ini sebagai awal dari gebrakan besar.
Ia ingin mengenalkan Socca ke pelajar SD, SMP, hingga SMA sebagai media pembentukan karakter dan semangat tim.
“Kami ingin generasi muda Surabaya mengenal nilai sportivitas, saling menghargai, dan menjadikan Socca sebagai sarana pengembangan diri,” ujarnya.
Ryan menyebut tantangan terbesar saat ini adalah memperkenalkan Socca sebagai olahraga baru yang berbeda dari mini soccer. Meski demikian, ia bersyukur karena sambutan dari masyarakat Surabaya sangat terbuka.
“Banyak yang penasaran, lalu mencoba dan akhirnya ketagihan. Ini potensi besar untuk kita kembangkan ke tingkat sekolah,” ucapnya.
Ke depan, Federasi Socca Surabaya berencana menggandeng Dinas Pendidikan untuk menggelar turnamen antar sekolah, yang diharapkan bisa semeriah serial anime legendaris Captain Tsubasa.
“Cita-cita kami, menjadikan Surabaya sebagai kota percontohan pengembangan olahraga Socca di Indonesia,” tegas Ryan.
Turnamen Socca One Night League ini hanya berlangsung satu malam. Namun, gaungnya diyakini akan berlanjut ke mini league dan agenda kompetisi lainnya yang akan digelar secara rutin oleh Federasi Socca Surabaya.
Bagi pemuda, pelajar, atau anak-anak Surabaya yang tertarik mencoba olahraga ini, informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui akun Instagram resmi: @soccasurabaya dan @surabayasoccaria.
“Kami membuka peluang bagi siapa pun yang ingin berkembang. Dengan sepak bola yang menyenangkan, kita bisa melangkah ke level dunia. Mari bergabung dan berprestasi bersama Socca,” tutup Ryan penuh semangat.