TOPMEDIA -Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, belakangan ini menjadi sorotan tajam setelah pernyataannya yang kontroversial viral di media sosial. Dalam sebuah wawancara, Sahroni menanggapi kritikan publik yang menuntut pembubaran DPR dengan menyebut para pengkritiknya memiliki “mental orang tolol.” Pernyataan tersebut memicu kemarahan publik yang merasa direndahkan dan tidak dihargai oleh wakilnya sendiri.
“Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia,” ujar Sahroni dalam sebuah video yang kini beredar luas, memancing gelombang kecaman dari berbagai kalangan masyarakat.
Sahroni sendiri memberikan alasan di balik pandangannya tersebut. Menurutnya, gagasan untuk membubarkan DPR adalah pemikiran keliru karena fungsi-fungsi vital seperti legislasi (pembuatan undang-undang), pengawasan terhadap pemerintah, dan representasi suara rakyat tidak dapat berjalan tanpa adanya lembaga legislatif. Sahroni berpendapat, wacana pembubaran justru akan menimbulkan kekacauan dan masalah baru bagi tata negara.
Meski demikian, penjelasan tersebut tidak meredam amarah warganet yang menilai pernyataan Sahroni arogan dan tidak bijaksana. Banyak yang merasa bahwa sebagai seorang pejabat publik, Sahroni seharusnya lebih mendengarkan aspirasi rakyat, bukan malah menghina mereka. Media sosial pun langsung dibanjiri komentar pedas yang menunjukkan kekecewaan dan rasa tidak terima.
Salah satu ungkapan yang paling sering muncul dan menjadi simbol kekesalan adalah, “Kami yang gaji, kami bosnya!” Ungkapan ini menjadi cerminan bahwa publik merasa memiliki hak untuk mengkritik para wakil rakyat karena gaji dan fasilitas mereka berasal dari uang pajak. Kemarahan ini bukan hanya soal pernyataan Sahroni, melainkan juga akumulasi dari berbagai kekecewaan publik terhadap kinerja DPR selama ini. Peristiwa ini kembali mengingatkan para pejabat publik bahwa suara rakyat adalah hal yang paling utama, dan meremehkan kritik justru akan memperdalam jurang kepercayaan antara wakil rakyat dan pemilihnya.
(*)