TOPMEDIA – PT HM Sampoerna Tbk mengumumkan ekspansi ekspor produk tembakau inovatif bebas asap IQOS – TEREA ke sejumlah negara baru pada tahun 2025, termasuk Malaysia, Armenia, Jepang, dan Belanda. Produk yang diproduksi di fasilitas Sampoerna di Karawang ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat posisi di pasar global.
Direktur Sampoerna, Elvira Lianita, menyatakan bahwa ekspor ini merupakan bukti nyata komitmen perusahaan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, upaya ini sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
“Upaya ini juga menunjukkan peran aktif Sampoerna dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui investasi berkelanjutan, hilirisasi, inovasi, penyerapan tenaga kerja, dan pengembangan sumber daya manusia,” ujar Elvira.
Peningkatan Signifikan Nilai Ekspor
Pada tahun 2024, Sampoerna bersama PT Philip Morris Indonesia (PMID) berhasil mencatatkan nilai ekspor hampir US$250 juta untuk produk rokok dan produk tembakau inovatif. Elvira menjelaskan, dari jumlah tersebut, sekitar 20 persen atau lebih dari US$50 juta berasal dari ekspor produk tembakau inovatif bebas asap, sebuah peningkatan hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2023.
“Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan strategi ekspansi Sampoerna dalam memperluas pasar global,” tambahnya.
Dukungan terhadap Ekosistem Bisnis Lokal
Lebih dari sekadar ekspor, Sampoerna juga berperan aktif dalam menciptakan nilai tambah di dalam negeri. Perusahaan menjalin kemitraan dengan lebih dari 22.000 petani tembakau dan cengkih, serta melibatkan 1.700 pemasok dalam negeri. Selain itu, Sampoerna juga bekerja sama dengan 600 UMKM lokal di 20 kota, yang telah menciptakan lebih dari 1.300 lapangan kerja baru dan melibatkan lebih dari 18.000 anggota Sampoerna Retail Community (SRC).
Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani, yang hadir dalam acara pelepasan ekspor, memberikan apresiasi atas komitmen investasi Sampoerna. Ia menyebut produk tembakau inovatif yang lahir dari riset panjang ini memiliki dampak ekonomi luas, seperti penyerapan tenaga kerja, penerimaan pajak, cukai, dan devisa bagi negara.
“Kami mengapresiasi konsistensi Sampoerna dalam melakukan penguatan ekonomi kita. Tentunya ini menjadi dukungan untuk bagaimana kita menumbuhkan perekonomian yang saat ini 5% bisa menjadi 8% sesuai harapan kita semua,” kata Askolani. Ia juga menegaskan, Ditjen Bea dan Cukai akan terus memberikan dukungan melalui pelayanan ekspor dan impor.
(*)