Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
LIFESTYLE

Ilmuwan Ungkap Mikroplastik Bisa Menyusup ke Otak, Apa Dampaknya?

18
×

Ilmuwan Ungkap Mikroplastik Bisa Menyusup ke Otak, Apa Dampaknya?

Sebarkan artikel ini
toplegal

TOPMEDIA – Plastik kini tak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga tubuh kita. Para ilmuwan menemukan bukti mengejutkan: potongan-potongan plastik super kecil, atau yang dikenal sebagai mikroplastik, berhasil menyusup hingga ke otak manusia. Meski temuan ini mengkhawatirkan, para ahli masih memperdebatkan seberapa besar bahaya yang ditimbulkannya.

Mikroplastik kini telah ditemukan di mana-mana, mulai dari puncak gunung tertinggi hingga dasar laut terdalam. Mereka tersebar di udara yang kita hirup dan makanan yang kita konsumsi, bahkan telah terdeteksi di seluruh tubuh kita—paru-paru, jantung, plasenta, dan kini, otak.

TOP LEGAL PRO

Temuan ini muncul dari sebuah penelitian yang paling menonjol di jurnal Nature Medicine pada Februari lalu, yang juga diberitakan di cnbcindonesia.com. Para peneliti mengamati jaringan otak dari 28 orang yang meninggal, dan menemukan bahwa jumlah mikroplastik dalam sampel tersebut meningkat seiring waktu. Matthew Campen, ahli toksikologi AS yang memimpin studi ini, sempat membuat heboh dengan perumpamaan bahwa jumlah mikroplastik yang ditemukan di otak setara dengan satu sendok plastik.

Baca Juga:  Lansia di China Nekat Ceraikan Istri karena Terpikat Wanita AI

Spekulasi Vs Bukti: Para Ahli Minta Hati-hati

Namun, di tengah kehebohan tersebut, para ilmuwan lain meminta publik untuk berhati-hati. “Meskipun temuan ini menarik, interpretasinya harus hati-hati sambil menunggu verifikasi independen,” ujar ahli toksikologi Theodore Henry. Ia menambahkan bahwa spekulasi tentang potensi dampak plastik terhadap kesehatan jauh melampaui bukti yang ada saat ini.

Oliver Jones, seorang profesor kimia dari Australia, juga meragukan kesimpulan tersebut. Ia menekankan bahwa data yang ada belum cukup kuat untuk membuat kesimpulan global. Terlebih, orang-orang dalam penelitian tersebut sehat sebelum meninggal, dan para peneliti sendiri mengakui tidak ada cukup bukti yang menunjukkan mikroplastik menyebabkan kerusakan.

Sebagian besar penelitian tentang mikroplastik dan dampaknya pada kesehatan bersifat observasional, artinya tidak bisa membuktikan hubungan sebab-akibat. Meskipun demikian, ada studi yang menunjukkan korelasi. Misalnya, sebuah penelitian di New England Journal of Medicine menemukan bahwa penumpukan mikroplastik di pembuluh darah berhubungan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke. Di sisi lain, percobaan pada tikus menunjukkan mikroplastik dapat menyebabkan pembekuan darah di otak, tetapi para ilmuwan menekankan perbedaan signifikan antara mamalia kecil ini dengan manusia.

Baca Juga:  Fokus Asrama Khusus Perempuan¸ Pemkot Siapkan Tiga RIAS Baru di 2026

Butuh Tindakan Segera Sebelum Terlambat

Meskipun data masih belum lengkap, banyak pakar kesehatan mendesak pemerintah dan masyarakat untuk mengambil tindakan preventif. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2022 menyatakan bahwa bukti yang ada masih belum cukup untuk menentukan risiko kesehatan manusia dari mikroplastik.

Namun, laporan terbaru dari Institut Kesehatan Global Barcelona menyarankan agar tindakan kebijakan tidak perlu menunggu data lengkap. “Dengan bertindak sekarang untuk membatasi paparan, meningkatkan metodologi penilaian risiko, dan memprioritaskan populasi rentan, kita dapat mengatasi masalah mendesak ini sebelum meningkat menjadi krisis kesehatan masyarakat yang lebih luas,” demikian bunyi laporan tersebut.

Kebutuhan untuk bertindak semakin mendesak mengingat produksi plastik global telah berlipat ganda sejak tahun 2000 dan diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2060. Mengingat laju produksi yang begitu pesat, mungkin sudah saatnya kita lebih sadar akan jejak plastik yang kita tinggalkan, tidak hanya di lingkungan, tetapi juga di dalam tubuh kita sendiri.
*Ay

TEMANISHA.COM