Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
INTERNATIONAL

Inggris Meleleh, Badai Panas Mencapai 34 Derajat Celcius

16
×

Inggris Meleleh, Badai Panas Mencapai 34 Derajat Celcius

Sebarkan artikel ini
Warga di Londonberjemur dalam kondisi musim panas normal (Foto: The Sun)
toplegal

TOPMEDIA – Inggris mengalami badai panas ekstrem diman suhu di beberapa wilayah di negeri Raja Charles ini akan mencapai 34°C, dan pemerintah memberi peringatan waspada kesehatan di tengah kekurangan air di sana.

Ini adalah kali keempat Inggris mengalami gelombang panas ekstrem itu. Berkshire, Oxfordshire, dan pinggiran London akan mengalami suhu tertinggi.

TOP LEGAL PRO

Yellow Alert atau peringatan level kuning diberlakukan pukul 09.00 waktu setempat di wilayah Midlands Tenggara, Timur Inggris, dan London. Peringatan kuning juga berlaku di seluruh wilayah Inggris lainnya.

Suhu udara hari ini melewati angka  30°C, dan gelombang panas diperkirakan akan berlanjut hingga akhir minggu ini. Suhu diperkirakan akan mencapai 31°C pada hari Jumat.

Dikabarkan juga bahwa Inggris mengalami kekeringan secara nasional.

Seluruh warga di London Timur mengeluhkan cuaca panas ini. Mereka mengatakan bahwa kondisi ini tak tertahankan untuk tetap tinggal di sana.

Otoritas Kesehatan Inggris memperingatkan dampak signifikan pada layanan sosial dan kesehatan.

Mereka mengatakan ini akan meningkat hingga potensi kematian yang tak terhindarkan bagi mereka yang berusia 65 tahun ke atas.

Baca Juga:  Kontroversi Kim Keon-hee: Mantan Ibu Negara Korsel Pertama Tersangka Korupsi dan Pengaruh Politik

Peringatan disampaikan kepada warga untuk menutup jendela dan tirai yang menghadap matahari.

Himbauan untuk tetap mengenakan topi dan kaca mata hitam serta pakaian untuk melindungi diri dari sengatan matahari saat berada di luar rumah juga digaungkan.

Sir Jacob Rees-Mogg, seorang mantan menteri konservatif mengatakan sebaiknya orang-orang memakai topi Panama dan minum segelas Pimm’s.

Warga di Tower Hamlets pun mengeluhkan cuaca panas. Selama musim panas tahun lalu, seorang penghuni Leaside Lock menempelkan catatan bernada kesal, “Jangan beli flat ini, terlalu panas.” Dia menuliskan itu karena keputusasaannya.

Mengutip dari The Guardian, Sandra Monteiro (41), penghuni Flat Three Waters mengatakan bahwa suhu di dalam rumahnya di lantai 11 tidak pernah turun di bawah 27°C selama dua bulan terakhir.

“Rasanya seperti anda terjebak di ruang sauna,”  kata guru sekolah menengah itu.

Kondisi tersebut, katanya, telah membuatnya merasa ‘kehabisan napas’ dan ‘kelelahan’, hingga ia sering menderita sakit kepala.

Baca Juga:  Ramai-Ramai Pemuda Israel Tolak Wajib Militer sebagai Penolakan Atas Genosida

Gelombang Badai Panas

Pada Rabu (13/8/) diperkirakan suhu mencapai 33 hingga 34°C di Inggris timur,  termasuk Lincolnshire, South Yorkshire, dan East Anglia.

Sementara itu pada hari Kamis diperkirakan suhu mencapai 29 hingga 30°C di London dan East Anglia. Suhu tertinggi hari Senin adalah 31,9°C di Heathrow.

Rata-rata suhu di Inggris umumnya antara 18°C dan 22°C dan naik hingga 23°C di London.

Greg Dewhurst dari Kantor Meteorologi Met Office mengatakan bahwa Inggris sedang memasuki hari kedua gelombang panas.

“Secara keseluruhan akan ada minggu yang sangat panas yang akan datang,” dilansir The Guardians.

Gelombang panas ini akan melewati ambang batas selama tiga hari berturut-turut atau lebih menurut definisi Kantor Meteorologi setempat.

Tekanan yang lebih rendah di sebelah barat dan tekanan yang lebih tinggi di sebelah timur negara itu menciptakan aliran udara selatan yang menarik udara panas dan lembab.

Baca Juga:  Perusahaan Chef Arnold di Australia Resmi Dilikuidasi, Ini Fakta-Faktanya

“Seiring berjalannya waktu, minggu demi minggu, ada banyak sinar matahari dan udara tidak benar-benar bergerak ke mana pun,” sambung Dewhurts.

Efek ini menimbulkan kebakaran sekitar tiga hektar rumput di Wanstead Flats, London timur, pada Senin sore.

Suhu tertinggi di Inggris pada tahun 2025 mencapai 35,8C yang tercatat di Faversham, Kent, pada tanggal 1 Juli.

Pemerintah Inggris bergerak cepat dengan menyiapkan satgas yang terdiri dari Badan Meteorologi, regulator, pemerintah, perusahaan air, dan organisasi lainnya untuk melakukan pertemuan, karena lima wilayah di negara itu masih mengalami kekeringan, dan enam wilayah lainnya mengalami cuaca kering berkepanjangan.

Inggris sedang mengalami dampak lingkungan dan pertanian yang meluas akibat kekurangan air, yang berdampak pada hasil panen, merusak lahan basah dan satwa liar sungai, dan dapat menimbulkan kebakaran hutan.

Para ahli memperingatkan perubahan iklim telah memicu kondisi cuaca yang lebih ekstrem di Inggris, memperburuk kekeringan dan musim kemarau, serta membuat gelombang panas lebih sering terjadi dan parah. (*)

TEMANISHA.COM