TOP MEDIA – Kiprah orang tua dalam mendampingi anak mereka dalam latihan sepak bola menuai sorotan oleh pemandu bakat Timnas U-17 Indonesia.
Hal ini karena orang tua pemain kerap berteriak dan memarahi anak jika menurut mereka kurang baik dalam bermain.
Simon Melkianus Tahamata, Kepala Pemandu Bakat PSSI menyampaikan kekesalannya melihat ulah orang tua pemain tersebut ke awak media.
Dengan bahasa Indonesia berdialek Maluku, mantan pemain Timnas Belanda berdarah Ambon ini memberikan himbauan kepada para orang tua pemain.
“Semua orang batariak (berteriak) dari sini, sayang, biarkan dorang (mereka) main bola,” kata Simon dalam dialek Maluku yang kental.
Menurut mantan pemain sayap kiri Ajax Amsterdam yang kini berusia 69 tahun itu, teriakan orang tua ini akan sangat mengganggu fokus pemain dalam menjalankan instruksi pelatih.,
“Pasti nanti ada pelatih yang batariak dorang. Orang tua boleh datang melihat anak-anak mereka berlatih, tapi jangan batariak,” sambungnya.
Ia menyampaikan, sesuatu yang penting untuk setiap anak didik nanti akan disampaikan oleh pelatih. Orang tua cukup menyaksikan dan jangan berlagak seperti pelatih dari pinggir lapangan. “Jadi orang tua jangan ikut-ikut bateriak seperti itu,” sesalnya.
Dirinya menyampaikan kalau orang tua berteriak seperti itu, maka kasihan anak-anaknya. “Mereka antar dari depan (gerbang) sampai latihan dimulai terus bersuara” katanya.
Orang tua silahkan datang ke lapangan, tapi harus diam. “Ini ada aturannya, ingat aturan,” seru Simon.
“Kasihan anak-anak mereka, kalau mereka diteriaki, anak seperti ketakutan,” ucap Simon dengan memperagakan ekspresi anak anak yang tampak ketakutan jika terus diteriaki orang tua dari tepi lapangan.
“Itu nanti masih dimarah lagi di rumah.” tukas Simon menutup wawancara sembari tersenyum. (*)