TOPMEDIA – Nama Surya ‘The Pretty Boy’ Dharma kini makin bersinar di dunia tinju nasional dan Asia.
Petinju profesional asal Pulau Dewata ini sukses mencatat sejarah sebagai putra Bali pertama yang berhasil membawa pulang sabuk kejuaraan tinju internasional WBC Youth Champion Asia ke tanah kelahirannya.
Momen bersejarah ini terjadi saat Byon Combat 5 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (28/6).
Surya tampil gemilang di kelas bantam junior, menumbangkan petinju asal Thailand, Puriwat Taosuwat, hanya dalam satu ronde melalui strike keras yang berujung TKO. Kemenangan itu tak hanya menunjukkan ketangguhan fisik, tapi juga ketepatan strategi yang disiapkan dengan matang.
Surya, atlet berusia 20 tahun asal Busungbiu, Buleleng, merupakan binaan Camp Darmawan Club Bali dan berlatih intensif bersama Coach Forlan dan Coach Andika.
“Saya latihan keras sebelum pertandingan, memang disiapkan khusus untuk fight ini,” kata Surya saat ditemui di Camp Darmawan Club, Denpasar, Senin.
Karier Surya bermula dari tinju amatir dua tahun lalu, dengan rekor 10 pertandingan dan hanya satu kekalahan.
Kini, ia mulai melebarkan sayap dengan mempelajari kick boxing dan teknik kick striking demi memperkaya kemampuannya sebagai petarung serba bisa.
“Saya ingin jadi atlet lengkap. Bali punya potensi besar di olahraga ini, dan saya ingin bawa nama daerah ke level dunia,” ucapnya.
Pemilik Darmawan Club, Putu Gede Darmawan, menyatakan kebanggaannya atas prestasi Surya.
Ia menyebut Surya sebagai sosok disiplin, rendah hati, dan bisa merangkul komunitas petinju muda lainnya di klub.
“Surya tekun, selalu dengar arahan pelatih, dan bisa jadi inspirasi bagi atlet lain,” ujarnya.
Darmawan juga menjelaskan bahwa setiap petarung yang bertanding di bawah nama klub dipersiapkan dengan serius, terutama ketika menghadapi event besar seperti perebutan sabuk WBC.
Untuk agenda berikutnya, Surya dijadwalkan kembali naik ring pada Agustus 2025 untuk mempertahankan gelar.
“Kami akan persiapkan dia secara maksimal. Harapan kami, Surya bisa terus membawa nama Bali bahkan sampai ke perebutan sabuk dunia,” tutup Darmawan. (*)