Scroll untuk baca artikel
TOP Legal Open House
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
LIFESTYLE

Surabaya Pecahkan Rekor MURI dan Kukuhkan Predikat Kota Terinovatif

×

Surabaya Pecahkan Rekor MURI dan Kukuhkan Predikat Kota Terinovatif

Sebarkan artikel ini
Pemkot Surabaya menggunakan konsep strategic matchmaking. Skema ini menghubungkan para inovator dengan dunia usaha (sektor privat) melalui program CSR agar inovasi tersebut dapat diproduksi secara massal dan memberikan nilai ekonomi bagi penciptanya.
toplegal

TOPMEDIA-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menunjukkan dominasinya sebagai motor inovasi nasional.

Dalam Puncak Penganugerahan dan Pameran Inovasi Suroboyo (Inovboyo) 2025 yang berlangsung di Balai Pemuda, Rabu (17/12/2025), Kota Surabaya resmi mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai kota dengan jumlah inovasi terbanyak dalam satu tahun.

HALAL BERKAH

Penghargaan tersebut diraih berkat capaian 1.214 inovasi yang dihasilkan sepanjang tahun 2025.

Tak hanya itu, Surabaya juga sukses mempertahankan posisi puncak sebagai Kota Terinovatif se-Indonesia dalam ajang Innovative Government Award (IGA) 2025 yang digelar Kementerian Dalam Negeri pada 10 Desember lalu. Prestasi ini menandai dua tahun berturut-turut Kota Pahlawan berada di peringkat pertama nasional.

Baca Juga:  Unik, Enam Pasang Pengantin di Jogja Menikah Bersama di Dalam Bus

Mengangkat tema “Inovasi untuk Peningkatan Kualitas Infrastruktur dan Mitigasi Bencana”, Inovboyo 2025 menitikberatkan pada solusi konkret menghadapi cuaca ekstrem dan risiko bencana yang belakangan melanda berbagai daerah di Indonesia.

Apresiasi tinggi datang dari Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri, Yusharto Huntoyungo. Menurutnya, inovasi yang lahir dari Surabaya sangat relevan dengan kebutuhan bangsa saat ini.

“Surabaya tidak hanya fokus pada penanganan, tetapi sudah melangkah ke tahap pencegahan. Contohnya inovasi pengelolaan sampah untuk mengurangi potensi banjir. Bahkan, sepuluh inovasi karya anak muda Surabaya telah dikirim ke Aceh untuk membantu penanganan bencana,” ungkap Yusharto.

Ia juga menyoroti kuatnya budaya inovasi sejak usia dini di Surabaya, terlihat dari keterlibatan pelajar SD hingga SMA dalam menciptakan solusi berbasis teknologi. Hal ini dinilai sebagai bukti keberhasilan regenerasi inovator di Kota Pahlawan.

Baca Juga:  Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'

Mewakili Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, M. Fikser, menegaskan bahwa inovasi di Surabaya berorientasi pada manfaat nyata bagi masyarakat.

“Inovasi harus memangkas birokrasi dan berdampak langsung pada kesejahteraan warga. Penghargaan ini bukan garis akhir, melainkan titik awal. Tantangan sebenarnya adalah bagaimana inovasi itu diimplementasikan untuk mengatasi banjir dan meningkatkan ekonomi UMKM,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, menjelaskan bahwa dari total 1.214 inovasi, sebanyak 355 berasal dari Perangkat Daerah (PD), sedangkan 859 lainnya lahir dari masyarakat, perguruan tinggi, hingga tingkat RT/RW.

“Ini menunjukkan bahwa budaya memecahkan masalah sudah mengakar kuat di masyarakat Surabaya,” ujarnya.

Baca Juga:  Antisipasi Tragedi SMAN 72 Jakarta, Cak Eri Instruksikan Dispendik Surabaya Perketat Pengawasan Sekolah dari Bullying

Untuk menjaga keberlanjutan inovasi, Pemkot Surabaya menerapkan konsep strategic matchmaking, yakni menghubungkan para inovator dengan sektor swasta melalui program CSR. Skema ini memungkinkan inovasi diproduksi secara massal sekaligus memberikan nilai ekonomi bagi penciptanya.

“Langkah ini menjadi wujud konsistensi Pemkot Surabaya dalam membangun peradaban kota berbasis riset, teknologi, dan solusi nyata,” pungkas Irvan.

TEMANISHA.COM