TOPMEDIA – Selama ini kita mengenal bahwa satu hari di Bumi berlangsung selama 24 jam atau sekitar 86.400 detik.
Waktu ini merupakan durasi yang dibutuhkan planet kita untuk berotasi penuh pada porosnya.
Namun, apakah Anda tahu bahwa kecepatan rotasi Bumi bisa berubah-ubah?
Beberapa faktor, seperti posisi Matahari dan Bulan serta medan gravitasi Bumi, secara konstan memengaruhi kecepatan rotasi ini.
Menurut perkiraan dari timeanddate.com, pada Selasa hari ini, 5 Agustus 2025, durasi satu hari akan menjadi lebih pendek dari biasanya, yaitu berkurang sekitar 1,52 milidetik.
Perubahan ini mungkin tidak terasa oleh kita, namun bagi sistem teknologi canggih seperti GPS dan sistem perbankan, setiap milidetik sangatlah penting.
Lantas, mengapa fenomena ini bisa terjadi?
Bulan Menjauh dari Khatulistiwa
Alasan utama di balik percepatan rotasi Bumi besok adalah posisi Bulan yang berada pada titik terjauhnya dari khatulistiwa. Kondisi ini mengubah tarikan gravitasi Bulan terhadap Bumi.
Bayangkan Bumi seperti gasing yang sedang berputar. Jika Anda menyentuh gasing di bagian tengahnya, putarannya akan melambat.
Sebaliknya, jika Anda menyentuh bagian atasnya, putaran gasing akan lebih cepat. Hal serupa terjadi pada Bumi.
Saat Bulan menjauh dari khatulistiwa dan posisinya lebih dekat ke kutub, efek tarikan gravitasinya membuat Bumi berotasi lebih cepat.
Inilah yang menyebabkan durasi hari kita menjadi sedikit lebih singkat dari biasanya.
Sejarah Panjang Rotasi Bumi
Meski besok hari akan menjadi lebih pendek, rotasi Bumi sebenarnya secara umum justru melambat selama miliaran tahun terakhir.
Hal ini membuat durasi hari di Bumi menjadi lebih panjang.
Menurut penelitian yang dilakukan pada 2023, satu hari di Bumi sekitar 1 miliar hingga 2 miliar tahun yang lalu hanya berlangsung selama 19 jam.
Para ilmuwan percaya bahwa perlambatan rotasi ini sebagian besar disebabkan oleh Bulan yang secara bertahap menjauh dari Bumi.
Ketika Bulan menjauh, tarikan gravitasinya melemah, menyebabkan Bumi berputar lebih lambat pada porosnya seiring berjalannya waktu.
Jadi, meskipun fenomena hari yang lebih pendek ini menarik, itu hanyalah fluktuasi kecil dalam sejarah panjang rotasi Bumi yang terus berubah. (*)