Scroll untuk baca artikel
TOP Legal Open House
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
TOP NEWS

Perputaran Uang Saat Libur Nataru Diperkirakan Tembus Rp 107,5 Triliun

×

Perputaran Uang Saat Libur Nataru Diperkirakan Tembus Rp 107,5 Triliun

Sebarkan artikel ini
Sektor transportasi, pariwisata, kuliner, ritel, dan perbankan menjadi penyumbang terbesar perputaran uang saat libur Nataru. (Foto: Kompas.com)
toplegal

TOPMEDIA – Momentum libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) diperkirakan mendorong perputaran uang hingga Rp107,5 triliun.

Lonjakan ini terjadi seiring meningkatnya mobilitas masyarakat, dengan jumlah pemudik mencapai 119,5 juta orang atau naik 2,71% dibanding tahun sebelumnya.

HALAL BERKAH

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, menjelaskan bahwa perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah keluarga pemudik.

“Jumlah 119,5 juta pemudik setara dengan 29,8 juta keluarga. Jika rata-rata setiap keluarga membawa bekal Rp 3,6 juta, maka potensi perputaran uang menembus Rp 107,5 triliun,” ujar Sarman.

Sektor yang Mengalami Peningkatan Pesat
1. Transportasi
Permintaan tiket pesawat, kereta, dan bus melonjak signifikan. Bandara Soekarno-Hatta, Juanda, dan Ngurah Rai menjadi titik mobilitas utama.

Baca Juga:  Libur Nataru, Penumpang Pesawat Diprediksi Capai 5 Juta Orang

2. Pariwisata
Destinasi populer seperti Bali, Yogyakarta, Bandung, dan Labuan Bajo mengalami lonjakan kunjungan. Hotel dan penginapan mencatat tingkat okupansi tinggi.

3. Kuliner
Restoran, kafe, dan pusat kuliner di kota wisata mengalami peningkatan omzet. Produk makanan khas daerah menjadi buruan wisatawan.

4. Ritel dan Belanja
Pusat perbelanjaan dan e-commerce mencatat lonjakan transaksi, terutama untuk kebutuhan liburan dan hadiah.

5. Perbankan dan Keuangan
Bank seperti BCA menyiapkan Rp 42,1 triliun uang tunai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode Nataru. Transaksi digital juga meningkat pesat, terutama melalui mobile banking dan e-wallet.

“Momentum Nataru bukan hanya soal liburan, tetapi juga penggerak ekonomi nasional. Perputaran uang yang besar ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat sektor riil,” pungkas Sarman. (*)

TEMANISHA.COM