Scroll untuk baca artikel
TOP Legal Open House
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
LIFESTYLE

Urban Farming untuk Tekan Kenaikan Harga Akhir Tahun

×

Urban Farming untuk Tekan Kenaikan Harga Akhir Tahun

Sebarkan artikel ini
Jika sebelumnya mengangkat komoditas buah seperti melon, kini pemkot memusatkan perhatian pada cabai dan bawang merah.
toplegal

TOPMEDIA-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Penganugerahan Surabaya Urban Farming Competition 2025 pada Senin (15/12/2025) di halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya.

Ajang ini menjadi bentuk apresiasi bagi kelompok tani (poktan) yang berhasil mengembangkan budidaya cabai dan bawang merah di kawasan perkotaan.

HALAL BERKAH

Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani, Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkot Surabaya Anna Fajriatin, serta jajaran camat dan lurah.

Pemkot memberikan penghargaan kepada poktan yang mampu memanfaatkan lahan terbatas untuk menghasilkan komoditas hortikultura bernilai ekonomi.

Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani menilai, penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa warga Surabaya memiliki semangat tinggi dalam mengembangkan urban farming secara mandiri. Meski terbatas lahan, hasil panen yang dihasilkan dinilai berkualitas.

Baca Juga:  Kisah Melda Safitri Bak Dongeng, Setelah Terpuruk, Kini Tampil Beda

“Urban farming menunjukkan semangat warga Surabaya yang luar biasa. Hasilnya pun menjanjikan, mulai dari cabai hingga bawang,” ujarnya.

Rini menegaskan, gerakan urban farming tidak boleh berhenti. Selain memperkuat ketahanan pangan lingkungan sekitar, kegiatan ini juga berpotensi menggerakkan roda perekonomian warga.

Ia mendorong keberlanjutan program agar hasil panen dapat bernilai tambah dan berkelanjutan.

Ia juga meminta DKPP memastikan kesinambungan urban farming agar dapat menjadi sumber pendapatan tambahan masyarakat.

Ke depan, hasil panen poktan berpeluang dipasarkan ke hotel, rumah makan, hingga supermarket dengan standar kualitas tertentu.

“Standar mutu harus dijaga, baik ukuran, berat, hingga kandungan gizi, agar sesuai kebutuhan pasar,” jelasnya.

Dengan pendekatan tersebut, Rini berharap semangat poktan semakin meningkat untuk memperluas budidaya urban farming. Warga juga diimbau memaksimalkan teras dan pekarangan rumah untuk menanam berbagai komoditas hortikultura.

Baca Juga:  Kebut Proyek Drainase, Target Rampung Akhir November untuk Antisipasi Puncak Musim Hujan

Langkah ini sejalan dengan asta cita Presiden terkait penguatan ketahanan pangan.

Melalui urban farming, Surabaya diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pasokan dari daerah lain jika kebutuhan pangan dikelola secara kolaboratif.

Sementara itu, Kepala DKPP Kota Surabaya Antiek Sugiharti menjelaskan, Surabaya Urban Farming Competition tahun ini memiliki fokus berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Jika sebelumnya mengangkat komoditas buah seperti melon, kini pemkot memusatkan perhatian pada cabai dan bawang merah.

Menurut Antiek, pemilihan komoditas tersebut didasari tren kenaikan harga cabai yang kerap terjadi pada akhir tahun.

Karena itu, DKPP mendorong poktan membudidayakan cabai dan bawang agar memahami teknik tanam hingga penanganan tanaman secara tepat.

Baca Juga:  Caption Panjang yang Mengakhiri Cinta Ari Lasso dan Dearly Djoshua

“Berdasarkan pengalaman, harga cabai cenderung melonjak saat hari besar keagamaan dan Nataru, terlebih ketika cuaca tidak bersahabat,” ungkapnya.

Meski menghadapi cuaca ekstrem, Antiek mengapresiasi kualitas hasil panen poktan Surabaya yang dinilai mampu bersaing dengan daerah lain.

DKPP pun terus memberikan pendampingan, mulai dari teknik budidaya, pemupukan berimbang, fase vegetatif dan generatif, hingga pengendalian hama dan penyakit tanaman.

Antiek berharap Surabaya Urban Farming Competition dapat terus digelar dan terintegrasi dengan Program Kampung Pancasila.

Ia menekankan pentingnya transfer pengetahuan antarwarga di tingkat RW dan RT agar manfaat urban farming semakin meluas.

“Ilmu yang sudah didapat bisa dibagikan ke lingkungan sekitar. Dengan basis di tingkat RW, Kampung Pancasila akan semakin kuat jika didukung ketahanan pangan dari warga sendiri,” pungkasnya.

TEMANISHA.COM