Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
SPORTAINMENT

Liga 1 Berganti Nama Menjadi Super League, karena Semua Berharap Kompetisi Menjadi Super

81
×

Liga 1 Berganti Nama Menjadi Super League, karena Semua Berharap Kompetisi Menjadi Super

Sebarkan artikel ini
toplegal

TOPMEDIA – Operator Liga Indonesia yakni I.League, PSSI, serta Bank Rakyat Indonesia (BRI) selaku sponsor secara resmi meluncurkan Super League musim 2025/2026 di Jakarta, Minggu (3/8).

Kompetisi sepak bola strata tertinggi di Indonesia ini mengalami penyegaran di sektor penamaan.
Pada musim lalu, nama yang digunakan adalah Liga 1. Sedangkan pada musim depan nama kompetisi berubah menjadi Super League. PT LIB juga mengalami perubahan menjadi Indonesia League (I.League).

ROYALTI MUSIK

Apa alasan perubahan nama ini dan harapan apa yang dicanangkan, berikut ini hasil wawancara dengan masing-masing stake holder.

Ferry Paulus, Direktur Indonesia League (I.League) 

Sepak bola Indonesia beberapa hari lalu memasuki era besar, di mana kita melakukan transformasi besar-besaran. Kita lakukan perubahan besar dengan I-League, dimana secara visual kita lakukan re-branding logo Liga Indonesia.

Hari ini merupakan satu hari yang sangat istimewa, dimana untuk tahun keenam kita bekerja sama. Kemarin agak lumayan alot, hampir tiga bulan berdiskusi, terutama kaitannya apa yang akan kita lakukan dalam sepak bola Indonesia.

Syukur Alhamdulillah hari ini kita tanda tangani bentuk kerja sama yang mutual dalam azas manfaat. Buat I-League, ini merupakan satu terobosan yang sangat istimewa, di mana perubahan titel sponsor kita yaitu BRI SUPER LEAGUE, adalah satu bentuk transformasi, bukan hanya sekadar nama dan logo, tetapi juga satu terobosan yang istimewa.

Kita mau lakukan banyak terobosan dalam kompetisi sepak bola Indonesia agar sepak bola Indonesia bisa memberi satu bentuk transparansi, harapan kita tentunya bisa memasuki sepak bola berstandar internasional.

Hal lain yang tidak kalah penting dalam penandatanganan kerja sama hari ini, kita juga akan lakukan satu penayangan, dalam dimensi yang baru di sepak bola Indonesia.

Hery Gunardi, CEO BRI:

Hari ini menandai babak baru dalam sejarah bola nasional.

Ajang kompetisi sepak bola tertinggi yang semula bernama BRI Liga 1, kini pertama kali hadir dengan nama baru BRI SUPER LEAGUE, yang mencerminkan semangat tranformasi menuju sepak bola yang kompetitif, profesional, dan berdampak.

BRI kembali menjadi sponsor utama, melanjutkan komitmen kami yang sudah empat tahun berturut-turut sejak 2021/2022. Selama 4 tahun terakhir, tayangan ini sudah menunjukkan peningkatan signifikan.

Beberapa hal yang jadi alasan BRI kembali menjadi titel sponsor yang kelima, pertama tentu kompetisi Super League ini bisa mengangkat eksposur layanan produk BRI.

Baca Juga:  Garuda Muda Tembus Final AFF U-23 2025, Jens Raven Top Skor dengan 7 Gol: Bagaimana Peluang Lawan Vietnam?

Seperti bapak Ibu ketahui, kita adalah bank dengan cabang terbanyak di Indonesia, mungkin lebih dari 7000 cabang, lebih dari 5 juta pengguna mobile banking Brimo dan 1,2 juta agen Brilink yang bisa menjangkau desa-desa. Selama ini BRI dikenal masif di kalangan bawah, tapi kita akan naikkan ke kalangan menengah dan atas.

Harapannya Super App yang usernya sudah lebih dari 50 juta bisa digunakan masyarakat untuk transaksi. Kemudian di tempat kami, ada BRI Research Institute, mereka melakukan kajian yang menunjukkan bahwa liga ini berpotensi mendorong perputaran ekonomi, sehingga berdampak langsung pada ekonomi kerakyatan dan peningkatan pendapatan pelaku UMKM.

Kami juga berharap BRI SUPER LEAGUE ini bisa mencetak lebih banyak talenta berbakat dan membawa sepak bola Indonesia berprestasi di kancah internasional.

Kita lihat bahwa sepak bola Indonesia sekarang sudah beda sekali, ini menunjukkan bahwa sepak bola Indonesia adalah sepak bola yang punya harapan di masa depan.

Kami percaya semangat sportivitas yang tercermin dalam ajang ini sejalan dengan semangat BRI melayani negeri.

Harsiwi Achmad, Direktur SCM:

Sebagai official broadcaster, semenjak liga 1 dipegang Erick Thohir (ET) dan Feri Paulus (FP), memang performa kepemirsaan meningkat.

Kami sebagai official broadcaster punya kepastian, yaitu kepastian jam tayang dan jadwal pertandingan. Kepastian itu sangat penting bagi kami dan tentunya juga para sponsor.

Kalau kita lihat perkembangan performa kepemirsaan Super League ini sangat luar biasa. Dari data kita lihat makin hari makin kelihatan meningkat. Ini sebenarnya bukan hanya BRI Liga 1, tetapi seluruh pertandingan bola, baik itu Timnas, Timnas perempuan, bahkan peak rating dan share-nya saat Persija dan Persib share-nya sampai 42 persen.

Kemudian yang berikutnya, ternyata kalau bola itu biasanya ditonton oleh laki-laki saja, tetapi di data tampak bahwa saat ini bola tidak hanya ditonton oleh laki-laki saja.

Ini juga terjadi karena bagaimana kita mengemasnya, bagaimana cara kita meng-encourage untuk menonton. Memang laki-laki tinggi, tetapi female dan house wife mengalami kenaikan. Bahkan kita lihat di sini, untuk remaja 15-19 tahun, audience share-nya juga mengalami peningkatan, jadi tampak bahwa tayangan bola ini bukan hanya hiburan untuk laki-laki.

Makanya saya sering meng-encourage shoot keluarga, remaja, anak-anak, untuk menunjukkan bahwa bola bisa untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Baca Juga:  Siap Arungi I-Super League, Perez : "Saya Percaya Tim Ini, Saya Tidak Ragu"

Lalu kalau kita lihat di musim 2024/2025, tampak di top 50 program, 52 persennya diduduki oleh BRI Liga1. Selebihnya ada Timnas dan tentunya program di tv lain.

Kita lihat juga bahwa ternyata BRI Super League ini ditonton makin lama, orang makin stay nonton. Ini suatu yang luar biasa karena setiap pertandingan average-nya ditonton 45 menit, sehingga ini mengalami peningkatan yang luar biasa.

Sekarang kan era sosial media juga, kami mencuplik program-prgram ini di sosmed indosiar, jika satu season tv ditonton 2,56 miliar, kalau di sosmed Vidio dan Indosiar sendiri ditonton oleh 4,75 miliar, tetapi memang di situ lebih banyak Highlight.

Jadi, dengan performa seperti itu, maka EMTEK grup lanjut menayangkan BRI Super League, dan nanti akan mulai tanggal 8 agustus. Jam tayang kami jam 15.00 dan jam 18.30.

Umumnya nanti di weekend, tetapi ada beberapa minggu padat di weekdays. Jadi nanti dengan 18 klub, ada total pertandingan 306, game week 34, semua live di Indosiar, Vidio, Nex Parabola, maupun Sinpo tv. Jadi di mana pun masyarakat, semua bisa tonton.

Selain itu saya juga ingin memberi informasi mengenai nobar. kadang nobar ini menjadi pertanyaan publik, sebenarnya right-nya ada di EMTEK grup, di bawah PT IEG.

Jadi, terutama khususnya yang komersial, memang harus minta izin kepada IEG. Tetapi kalau nonton di rumah, bersama teman-teman, kemudian nonton di pos Satpam, RT/RW, tanpa pungut biaya, tanpa komersial, tentunya di-encourage supaya BRI Super League semakin meriah.

SESI TANYA JAWAB

Soal suporter away?

Feri Paulus: Kita lagi finalisasi terutama untuk sinkronisasi kepada pihak kepolisian. Mungkin dalam 1-2 hari ke depan akan ada keputusan, proposal yang kita sampaikan kepada pihak kepolisian. Memang kita sudah membuat beberapa alternatif.

Alternatif yang pertama adalah memberikan permohonan suporter tamu untuk bisa hadir dengan status tanpa masalah, artinya tidak ada rivalitas seperti misalnya Persib dan Persija dan sebagainya.

Kemudian yang kedua adalah membuat terobosan mencari satu sistem yang sedang difinalisasi dan sudah kita presentasikan kepada pihak kepolisian yaitu ticketing system.
Rasanya 1-2 hari ini akan final.

Kemarin dari Mabes Polri juga sudah memberikan respons. Tapi yang pasti, bukan hanya dari pihak kepolisian, PSSI sebagai regulator juga harus memberikan persetujuannya, kaitannya dengan sinkronisasi transformasi dengan FIFA.

Baca Juga:  Kunjungi Stadion Internasional Banten, Ketua PSSI Erick Thohir Apresiasi Fasilitas dan Dukung Kompetisi Daerah

Ya harapannya sih ada titik terang. Tapi kira-kira gambaran tentang suporter tamu seperti itu.

Sinkronisasi jadwal dengan Timnas?

Feri Paulus: Sinkronisasi itu sudah kita atur dengan PSSI, Under-23 tidak berhenti, tetap jalan. Berhenti itu waktu SEA Games. Kalau (kualifikasi) piala dunia (zona) asia yang senior, kaitannya bersamaan dengan FIFA matchday pasti semuanya berhenti. Yang junior tidak jalan, kecuali Sea Games, Sea Games kira-kira 16-18 hari.

Inovasi di Vidio? Rencana nobar?

Harsiwi: Untuk di vidio, selaras dengan penayangan di tv, pasti ada perubahan-perubahan, lalu nanti ada program engagement di Vidio. Karena kelebihan menonton di Vidio itu menonton dua arah, bisa live chat dan sebagaimana. Itu yang kita manfaatkan, pada saat menonton bisa belanja. Jadi interaksinya akan makin kita tingkatkan.

Soal nobar, kemarin mungkin hanya orang yang minta izin. Tapi nanti akan diperbanyak, kita punya sobat militan yang diselenggarakan Indosiar, jadi mungkin akan kita perbanyak kota-kotanya.

Jadi misalnya kalau Persib main di kota lain, kita adakan nobar di daerah-daerah Jawa Barat. Kita juga ada rencana lakukan nobar di bioskop-bioskop daerah, sehingga nanti bagaimana gaung dari BRI SUPER LEAGUE semakin luas, tidak hanya di tv.

Kami juga ada rencana melakukan nobar di Ancol. Ini semua masih penjajakan, semoga bisa segera di-conclude

Ada 2 klub Liga 1 yang kena banned FIFA soal transfer pemain gimana? Keberlanjutan VAR gimana?

Banned FIFA ini sebenarnya dari semua klub totalnya itu ada 6, bahkan 7, secara bertahap ini memang sudah melakukan penyelesaian. Harusnya 1-2 hari ini akan selesai karena memang ketika permasalahan ini diselesaikan, masih ada proses lagi yang harus dicabut oleh FIFA. Saya kira tinggal tunggu waktu saja.

Kemudian VAR, VAR dari segi broadcast, penayangan dan produksi, kita tingkatkan jumlah kamera yang ditayangkan. Kemudian dari sisi looks, untuk musim ini tidak ada yang di bawah 1.300. Apalagi stadion yang ada saat ini bisa dibilang baru semua, sudah direnovasi, jadi kita larang untuk ada di stadion yang memiliki pencahayaan di bawah 1.300 jadi nantinya akan jauh lebih baik. (*)

TEMANISHA.COM